<div style='background-color: none transparent;'><a href='http://news.rsspump.com/' title='rsspump'>news</a></div>
Subscribe For Free Updates!

We'll not spam mate! We promise.

Ada Lambang Pancasila di Seminar Khilafah


Menurut Hizbut Tahrir, Demokrasi bertentangan dengan Sistem Islam/ Khilafah.
Menurut Hizbut Tahrir, Demokrasi adalah sistem Kufur!
Menurut Hizbut Tahrir, Demokrasi harus dicampakkan


Akan tetapi ada lambang demokrasi, Garuda Pancasila dalam seminar khilafah oleh Hizbut Tahrir.

Muslimah HTI DPD I Sumsel mengadakan Workshop Tokoh Muslimah Sumsel, pada hari Sabtu, tanggal 20 April 2013, pukul 08.00-15.30 WIB, bertempat di Aula Bina Pemprov Sumsel. Adapun tema workshop tokoh Muslimah Sumsel adalah “PERAN POLITIK PEREMPUAN DALAM SISTEM ISLAM (KHILAFAH) VS SISTEM DEMOKRASI”.

Ya, begitulah para pengasong khilafah, hizbut thoghut indonesia.

Salam,
Hizbut Tahlil Indonesia

2 Mantan Presiden PKS Nyarkub ke Makam Raden Patah


Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid dan Nur Mahmudi Ismail, melakukan ziarah di makam para sultan dan Wali Songo di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Makam sultan yang dikunjungi adalah makam Raden Abdul Fattah Al-Akbar Sayyidin Panotogomo atau lebih dikenal dengan gelar Raden Patah, Raden Pati Unus, dan makam Sunan Kalijaga di Kadilangu, Demak. Keduanya berziarah dalam rangkaian agenda Milad ke-15 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang digelar sejak Kamis hingga Sabtu pekan ini.

Agama dalam Politik


Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj, bahkan menyatakan dengan tegas bahwa agama tidak boleh dijadikan kedok politik. Politisasi agama sudah tidak perlu dilakukan.....

Beberapa hari yang lalu, KPK mengamankan seorang pentolan partai terkait dugaan korupsi dan suap. Luthfi Hasan Ishaaq (LHI), presiden dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah ‘korban’-nya yang mencuat kemudian. Geger massal pun tak bisa dihindarkan. Publik tercengang dengan temuan yang disajikan oleh komisi anti rasuah tersebut. Bagaimana tidak? Seseorang yang dikenal berbudi baik dan agamis ini tiba-tiba berubah menjadi ‘tikus’ yang harus menanggalkan predikat ustadz, kyai dan ulama dan kemudian turun predikatnya menjadi tersangka seperti yang ditetapkan KPK yang kurang dari 24 jam. Rekor terbaru.

Tolak Pancasila, HTI Terancam Dibubarkan :)

Pembahasan RUU Ormas memasuki babak akhir sebelum disahkan akhir Maret ini. Salah satu aturan yang wajib ditaati ormas dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) adalah pencantuman asas Pancasila dan asas ciri yang sesuai dengan aktivitas organisasi.

Dirjen Kesbangpol Kemendagri Tanribali Lamo mengatakan, kalau RUU Ormas disahkan, tidak ada satu pun ormas yang bebas mengelak dari aturan yang ada. Karena itu, kalau ada ormas yang terang-terangan menolak asas Pancasila, maka diberi peringatan. Kalau sanksi peringatan tiga kali tidak diindahkan, bisa dibekukan dan dibubarkan lewat pengadilan. 

Menurut dia, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) termasuk salah satu ormas yang menolak mencantumkan asas Pancasila karena menganut Khilafah Islamiyah. "Jelas, mereka dibubarkan dan tidak boleh beraktivitas di ruang publik," katanya, Jumat (22/3).

Dijelaskan Tanribali, NKRI dibentuk berdasarkan empat pilar. Kalau ada ormas yang mengusung ideologi di luar Pancasila, jelas hal itu melanggar konstitusi. Karena itu, kalau pengurusnya masih bersikeras mempertahankan asas itu maka konsekuensinya HTI akan dilarang beroperasi di Indonesia. "Mereka akan dianggap ilegal. Patokannya adalah UUD 1945," katanya.

Kalau HTI dibubarkan, menurut Tanribali, maka pengurusnya tidak boleh lagi beraktivitas atau mendirikan ormas dengan nama sejenis. Untuk itu, pembuatan bank data ormas yang disinkronisasi lintas kementerian bertujuan untuk memverifikasi nama dan pengurus ormas agar tidak bisa lagi mendirikan ormas. Itu lantaran ke depannya, setiap ormas wajib mendaftarkan organisasinya ke kementerian terkait. Sehingga ekspengurus HTI bakal tidak punya peluang untuk aktif kembali mengurus ormas baru. 

PKS Tolak Pancasila Sebagai Asas Utama Ormas


Wakil Sekjen PBNU Sulton Fatoni mengatakan penolakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) atas Pancasila sebagai asas utama organisasi kemasyarakatan yang tercantum dalam Rancangan Undang-Undang Organisasi Kemasyarakatan harus disikapi serius.

Sebagai partai yang terlibat dalam penyelenggaraan negara, sudah tidak sepatutnya masih mempertanyakan Pancasila dan UUD 45, kata Sulton di Jakarta, Rabu.

"Kalau tidak mau Pancasila sebagai asas berbangsa dan bernegara, agenda apa lagi yang sedang disusun untuk masa depan negara ini?" ucapnya, mempertanyakan.

Sulton mengatakan bahwa mengakui asas Pancasila dalam berbangsa dan bernegara adalah implementasi ajaran agama karena Pancasila adalah rumusan nilai-nilai luhur bangsa, bukan sebuah konsep keburukan.

Presiden PKS Nyarkub di Makam Sunan Kalijaga


Selama lima hari, Anis Matta melakukan safari di Jawa Tengah. Salah satu agendanya adalah pergi ke Demak untuk ziarah dan tahlil. Langkah Anis ini menarik. Sebab, selama ini PKS dianggap jarang melakukan tradisi tahlil dan ziarah makam. Tahlil dan ziarah makam selama ini lebih identik dengan ibadah kaum nahdliyin yang ingin mendoakan leluhurnya.

Dalam kunjungannya ke Demak Anis Matta akan berziarah dan tahlilan ke Makam Sunan Kalijaga dengan didampingi beberapa Pejabat Kabupaten Demak. Padahal, tahlilan dan ziarah makam merupakan tradisi dan amalan yang sering dilakukan warga Nahdlatul Ulama untuk mendoakan para leluhur yang sudah meninggal dunia.