tag:blogger.com,1999:blog-40145208448556491622024-02-19T11:23:37.498+07:00SardemSlogan: Santun Berpolitik.. Berpolitik Santun..
Visi & Misi: Dengan semangat nasionalisme membangun masyarakat indonesia yang beradab, santun & bertaqwa. Menjaga cita - cita luhur para pendiri NKRI. Melestarikan ajaran aswaja di bumi nusantara.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00518980179538716465noreply@blogger.comBlogger97125tag:blogger.com,1999:blog-4014520844855649162.post-32152120467261121102016-12-29T20:15:00.002+07:002016-12-29T21:20:35.520+07:00Kenapa Mendewakan Pemimpin adalah Tindakan Yang Bodoh<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"></span></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi19orzuZcQnzCvTL-bMGqwW4dzKwUkJeGL6l90e9-aHhh56wIVkYu6U0JxBMJHCoWs-tY2j7OUeCTT4wEkatJ7Z7Enor15IVZRkjWMlA1f8Kx5o3HjkyVP0aQ_LyX-1TXTGT7MCBs02fS2/s1600/10458627_919404548127342_6741958389818601134_zz.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi19orzuZcQnzCvTL-bMGqwW4dzKwUkJeGL6l90e9-aHhh56wIVkYu6U0JxBMJHCoWs-tY2j7OUeCTT4wEkatJ7Z7Enor15IVZRkjWMlA1f8Kx5o3HjkyVP0aQ_LyX-1TXTGT7MCBs02fS2/s320/10458627_919404548127342_6741958389818601134_zz.jpg" width="240" /></a></span></span></span></div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Fundamental Attribution Error </span></span></span><br />
<br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">1984
adalah novel yang ditulis oleh George Orwell dan bercerita tentang
keadaan totaliter. Diceritakan jika dunia terbagi menjadi 3 kubu yang
saling berperang.</span></span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Di tengah perang yang berkecamuk lahirlah ‘Bung
Besar’ sang juru selamat. Seorang pemimpin revolusioner yang memimpin
Oceania melawan Eurasia dan Eastasia.</span></span></span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Diceritakan jika Bung Besar
adalah manusia yang sempurna. Perintahnya adalah titah. Prediksinya tak
pernah keliru (jika salah, kementrian kebenaran akan mengedit berita di
masa lalu). Jika Anda berani mengkritik Bung Besar, akan ada polisi
pikiran yang siap memenjarakan Anda.</span></span></span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Semua media memuja Bung Besar. Semua masyarakat memuji Bung Besar. Anda harus hafal slogan kementrian kebenaran yang terkenal:</span></span></span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Perang ialah damai<br /> Kebebasan ialah perbudakan<br /> Kebodohan ialah kekuatan</span></span></span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">
1984 diterbitkan pada 1949 dan baru saya baca pada 2016. Tapi pesannya
tetap relevan: betapa mudahnya kita mengagungkan seseorang dan jatuh
pada fundamental attribution error.</span></span></span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Fundamental attribution error
adalah kecenderungan untuk meng-over estimate peran seseorang, dan
melupakan factor eksternal yang terjadi.</span></span></span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Contohnya kita
mengagungkan Sukarno sebagai bapak revolusi tapi melupakan peran sekutu
yang membuat Jepang kalah lebih cepat. Kita lalu memuji Suharto sebagai
bapak pembangunan tapi melupakan bantuan Negara maju yang mayoritas
diperoleh lewat utang dan konsesi sumber daya alam.</span></span></span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Saat ada
perusahan yang sukses, kita langsung mengganggap sang CEO sebagai dewa
tanpa melihat kondisi makro perekonomian. Ketika ada tim olahraga yang
bisa menjadi juara seperti Leicester, kita langsung mengarahkan lampu
sorot kepada sang striker macam Vardy atau Mahrez tanpa mau mencari tahu
apa yang terjadi pada Big Four dan tim lainnya.</span></span></span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Bahaya dari
fundamental attribution error adalah munculnya fanatisme dan hilangnya
sikap objektif dalam menilai sesuatu. Kita yang terpukau oleh pesona
pribadi, bisa terkena hallo effect dan menganggap apapun yang
dilakukannya adalah benar, dan tak pernah salah.</span></span></span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sama seperti
yang terjadi dengan debat kusir di media social menjelang Pilkada.
Kelompok pro akan menyebut jika semua keberhasilan adalah hasil kerja
Pak Ahoy atau Jokori. Sedangkan kelompok kontra akan merinci semua
kegagalan dan menyalahkannya ke pundak mereka.</span></span></span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Percayalah, bangsa
besar tidak lahir dalam perdebatan. Membela mati-matian atau mengkritik
habis-habisan seorang pemimpin tidak akan menambah IQ, pendapatan
perkapita, atau jumlah karya ilmiah calon pemenang Nobel.</span></span></span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Debat kusir hanya akan menambah fundamental attribution error yang telah terjadi.</span></span></span></span><br />
<br />
<i><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">(sumber </span></span></span></span></i><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>tulisan Yoga Ps)</i> </span></span></span></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4014520844855649162.post-75921337609770309412016-06-01T10:28:00.000+07:002016-06-01T10:28:13.243+07:00Wali Kota Makassar Lantik Pejabat di Taman Makam Pahlawan<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]-->
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRZlMLu1P0nMIUPqjQwgieaeoxHFP0-3LSE563crUzX6a3vz3YZBubYyJvGxd1cVkuUmOJ330Lncd2UxwL57l9ZcEU9vBp8R4ScMEY4USfQSG1rFblAcR-HlxeIdr0Z1SOtra-YuVUZWI/s1600/750x500-foto-wali-kota-makassar-lantik-pejabatnya-di-tmp-panaikang-160531z.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRZlMLu1P0nMIUPqjQwgieaeoxHFP0-3LSE563crUzX6a3vz3YZBubYyJvGxd1cVkuUmOJ330Lncd2UxwL57l9ZcEU9vBp8R4ScMEY4USfQSG1rFblAcR-HlxeIdr0Z1SOtra-YuVUZWI/s400/750x500-foto-wali-kota-makassar-lantik-pejabatnya-di-tmp-panaikang-160531z.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% white; line-height: 20.15pt; margin: 0cm 0cm 7.5pt; text-align: justify;">
<span style="color: #404040; font-family: "Arial","sans-serif";">Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, Selasa pagi, 31 Mei
2016, melantik puluhan pejabat di lingkup Pemerintah Kota Makassar di Taman
Makam Pahlawan Panaikang.<br />
<br />
Para pejabat yang dilantik adalah eselon II dan II, badan layanan umum daerah,
badan pengawas perusahaan daerah, dan camat di Kota Makassar. Mereka dilantik
karena menempati jabatan baru setelah dilakukan rotasi. "Rotasi merupakan
hal biasa untuk penyegaran di lingkup pemerintahan," kata Danny, sapaan
akrab Mohammad Ramdhan Pomanto.<br />
<br />
Danny memiliki sejumlah alasan memilih lokasi pelantikan di kuburan. Salah
satunya adalah pejabat yang dilantik sadar bahwa kesempatan itu sangat
berharga. "Tidak ada lagi yang bisa dilakukan bila telah meninggal
dunia," ujarnya. </span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% white; line-height: 20.15pt; margin: 0cm 0cm 7.5pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% white; line-height: 20.15pt; margin: 0cm 0cm 7.5pt; text-align: justify; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="float: none; text-align: start; widows: 1; word-spacing: 0px;">Ia menyebutkan, konsep pelantikan
di TMP Panaikang Makassar adalah bagaimana para pejabat yang dilantik nantinya
bisa menghormati para pejuang kemerdekaan dan pahlawan. "Yang berbaring di
sini adalah orang-orang yang berjuang mempertahankan bangsa ini. Kita sebagai
generasi penerus harus bisa menghargai perjuangan itu dan ini juga sekaligus
mengingatkan kepada mereka bahwa jabatan tidak akan kekal," jelasnya.</span></span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% white; line-height: 20.15pt; margin: 0cm 0cm 7.5pt; text-align: justify; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% white; line-height: 20.15pt; margin: 0cm 0cm 7.5pt; text-align: justify; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="float: none; text-align: start; widows: 1; word-spacing: 0px;">"Ini agar mereka ingat bahwa
kematian itu sangat dekat dengan kita. Supaya mereka sadar bahwa di dunia ini
kita hanya perlu mencari amalan dan berguna untuk orang banyak, bukan untuk
membuat susah masyarakat," katanya.</span></span><span style="color: #404040; font-family: "Arial","sans-serif";"> </span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% white; line-height: 20.15pt; margin: 0cm 0cm 7.5pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% white; line-height: 20.15pt; margin: 0cm 0cm 7.5pt; text-align: justify; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<span style="color: #404040; font-family: "Arial","sans-serif";"> Danny menjelaskan,
pengambilan sumpah jabatan di tengah-tengah makam para pahlawan akan memberikan
motivasi bagi pejabat untuk bekerja lebih keras. Selain itu, para pejabat dapat
berperan untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan. "Dulu pahlawan
merelakan jiwa dan raganya. Apa yang dapat kita lakukan untuk melanjutkan
perjuangan mereka?" tuturnya.<br />
<br />
Danny mengatakan acara pelantikan pejabat di kuburan bukan dimaksudkan untuk
mencari popularitas baginya. "Ini sudah direncanakan jauh hari. Jika
mencari popularitas, kami bikin secara tiba-tiba," ucapnya.</span><span style="color: #404040;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00518980179538716465noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4014520844855649162.post-37051982093297263692016-05-03T11:09:00.001+07:002016-05-03T11:15:38.757+07:00PKI adalah Bagian Obyek Dakwah Aswaja<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 19.32px; margin: 6px 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://pbs.twimg.com/media/BzG_SccCAAAO1sW.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://pbs.twimg.com/media/BzG_SccCAAAO1sW.jpg" width="320" /></a></div>
Beberapa
hari terakhir ini kita cukup tersibukkan dengan berita tentang PKI dan
kebangkitannya, bahkan jumlah grop PKI di facebook dan twitter cukup
banyak. Tentu saja isinya sangat provokatif dan menantang lawan2 PKI,
bahkan diberitakan PKI akan mengadakan HARLAH yang ke-102, tanggal 9 mei
2016 nanti dengan membagi-bagi kaos gratis bergambarkan palu arit.<span class="Apple-converted-space"> </span></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 19.32px; margin: 6px 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<br />
Saya
tidak menafikan adanya keturunan PKI yang sampai sekarang masih
menyimpan dendam yang dalam kepada musuh2 Bapaknya atau Kakeknya dulu.
Tapi tidak sedikit pula keturunan PKI yang sekarang sudah menjadi muslim
taat dan pegiat kegiatan keagamaan secara tulus.<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 19.32px; margin: 6px 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<br />
Kediri
Jawa Timur (tempat lahir & tinggal saya) meski banyak Pondok
Pesantren berdiri tapi juga merupakan daerah basis PKI sejak era 1948
sampai era 1965, bahkan Muso (tokoh PKI 1948) juga berasal dari Pagu
Kediri. Tapi Alhamdulillah sekarang keturunan PKI sudah banyak yang
sudah menjadi muslim taat.<span class="Apple-converted-space"> </span></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 19.32px; margin: 6px 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<br />
Pengalaman
saya saat beberapa kali diminta mengisi pengajian di acara Lailatul
Ijtima’ yang diselenggarakan oleh MWC NU Kecamatan pernah di sebuah desa
terpencil yang dulunya merupakan basis PKI 1965, saya terharu karena
tingginya antusias penduduk setempat mengikuti acara Lailatul Ijtima’
tersebut sampai selesai, padahal mereka 90 % adalah keturunan PKI 1965.
Tampaknya mereka sudah sepakat ingin mengubur dalam-dalam peristiwa 1965
dan ingin menjadi muslim taat. Makanya sebelum acara Lailatul Ijtima’
dimulai sy sempat dipesani dulu oleh Pengurus MWC agar nanti
pengajiannya jangan sampai membahas peristiwa 1965 karena hal itu sangat
sensitif di desa ini dan saya pun menuruti pesan tsb karena saya memang
hanya akan membahas masalah Aswaja saja.<br />
<br />
Kita
(khususnya warga NU) saat ini harus hati2 dalam menyikapi persoalan PKI
ini, jangan sampai kita terprovokasi dan marah, karena jika sampai warga
NU terprovokasi dan marah, maka yang diuntungkan bukan keturunan PKI
dan juga bukan warga NU tapi malah pihak lain yang mungkin sekali
targetnya adalah ingin merongrong NKRI tercinta ini. Dan tentunya juga
akan mengganggu dakwah kita kepada mereka yang selama ini sudah terjalin
cukup baik.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 19.32px; margin: 6px 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<br />
Sangat
mungkin semuanya ini adalah bagian dari konspirasi politik (baik
nasional atau internasional) tertentu yang mempunyai terget tertentu.
Karena cukup bodoh kiranya jika keturunan PKI saat ini ingin bangkit dan
menuntut balas dengan cara terang-terangan dan tampak lugu
permainannya, apalagi di era yang komunisme di dunia yang juga sudah
bangkrut.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 19.32px; margin: 6px 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<br />
Alangkah
baiknya jika perlakukan keturunan PKI ini sebagai bagian obyek dakwah
kita, karena mereka adalah manusia seperti kita, semoga Allah berkenan
memberikan hidayah-Nya kepada mereka sehingga mereka menjadi muslim yang
taat. Tidak cukup bijaksana, jika kita memberikan penilaian dan stempel
kepada seseorang yang pernah melakukan kesalahan dengan permanen,
karena hidup ini ada prosesnya dan ada perkembangannya.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 19.32px; margin: 6px 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<br />
Tapi
kita juga tetap harus waspada karena semuanya serba mungkin. Mungkin
saja keturunan PKI saat ini benar2 akan bangkit yang dengan kepolosan
dan keluguannya sehingga mereka melakukan provokasi2 terbuka yang
sebenarnya malah akan merugikan mereka sendiri.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 19.32px; margin: 6px 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<br />
Wallahu A’lam Bish Shawab.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; display: inline; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 19.32px; margin: 6px 0px 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<span class="_58cl" style="color: #627aad;"></span></div>
<br />
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<b><i>Ust. Dafid Fuadi</i></b></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; display: inline; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 19.32px; margin: 6px 0px 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<div style="text-align: right;">
<i>Kediri, Senin Pahing, 24 Rajab 1437 H/2 Mei 22016</i></div>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00518980179538716465noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4014520844855649162.post-44078335924736597452016-04-30T09:06:00.002+07:002016-04-30T09:12:02.617+07:00Politik Tombak Trisula Gus Dur<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]-->
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-EggqQ2d5BjqGIphqi3mJJje-AejtIu_JoUPMa6iV_wgP_7iqFWEB3Fa0Lpy3VCY5StPIYJkyGLOb6pYp_obeEJ0inA3lqzpZ_NQNz-_M5VwV9H2L_kfuGHgKChRzG32qkcU9VJhDaPQ/s1600/tribute_to_gus_dur_by_nooreva-d2j1wou.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-EggqQ2d5BjqGIphqi3mJJje-AejtIu_JoUPMa6iV_wgP_7iqFWEB3Fa0Lpy3VCY5StPIYJkyGLOb6pYp_obeEJ0inA3lqzpZ_NQNz-_M5VwV9H2L_kfuGHgKChRzG32qkcU9VJhDaPQ/s320/tribute_to_gus_dur_by_nooreva-d2j1wou.jpg" width="224" /></a></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<span style="color: #141823; font-family: "arial" , "sans-serif";">...<i>Tak lama setelah itu
melalui media massa LB Moerdani menyatakan mundur dari pencalonannya. Umat
Islam di negeri ini menjadi lega dan suhu politik kembali normal.</i></span></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<span style="color: #141823; font-family: "arial" , "sans-serif";"></span></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<span style="color: #141823; font-family: "arial" , "sans-serif";"><br /></span></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<span style="color: #141823; font-family: "arial" , "sans-serif";">Tombak Trisula Gus Dur
(Memahami sepak terjang almarhum Gus Dur dalam menolak pemimpin Non Muslim
dengan ilmu hikmah tanpa harus menghujat, mencaci maki apalagi memprovokasi) </span></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<span style="color: #141823; font-family: "arial" , "sans-serif";">“Mas Rozaq, saya ingin
mengakhiri safari saya dengan Pak Beny di Pesantren Al-Muayyad. Bagaimana?”
Begitu kata dan tanya Gus Dur kepada saya di tahun 1987-an.</span></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<span style="color: #141823; font-family: "arial" , "sans-serif";">Masa itu mantan Ketua
Tanfidhiyah PBNU itu memang sedang gencar melakukan safari keliling ke beberapa
tempat dan pesantren di beberapa daerah. Itu beliau lakukan bersama LB
Moerdani, seorang jenderal di masa itu yang biasa disapa Pak Beny.</span></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<span style="color: #141823; font-family: "arial" , "sans-serif";">Perjalanan itu beliau
lakukan bukan tanpa sebab dan alasan serta tujuan yang hendak dicapai. Saat itu
Presiden Soeharto yang masa bhaktinya hampir habis akan mencalonkan diri
kembali sebagai presiden di republik ini. Kali ini ia ingin menggandeng Pak
Beny—yang nota bene beragama nasrani—sebagai wakilnya.</span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<span style="color: #141823; font-family: "arial" , "sans-serif";">Melihat kenyataan ini
masyarakat Indonesia, umat Islam khususnya, bereaksi. Mereka menolak rencana
Pak Harto yang akan menjadikan Pak Beny sebagai wakil presiden. Suhu politik
meningkat. Gus Dur melihat hal ini bila dibiarkan dan tidak diambil langkah
yang tepat akan membawa dampak yang serius bagi kelangsungan kehidupan bangsa
besar ini. Maka beliaupun cepat bertindak dengan caranya sendiri.</span></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<span style="color: #141823; font-family: "arial" , "sans-serif";">Secara terang-terangan
Gus Dur mempublikasikan bahwa ia mendukung dan mencalonkan LB Moerdani sebagai
presiden menggantikan Soeharto. Sikap ini jelas mengundang reaksi panas. Umat
Islam secara umum, termasuk warga Nahdliyin yang selama ini sendika dhawuh
kepada Gus Dur, menolak mentah-mentah sikap Gus Dur. Mereka mencaci beliau
sebagai orang yang berkhianat kepada umat Islam karena mencalonkan seorang
nasrani sebagai presiden.</span></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<span style="color: #141823; font-family: "arial" , "sans-serif";">Pun dengan Presiden
Soeharto. Dukungan Gus Dur sebagai seorang tokoh dengan massa puluhan juta jiwa
terhadap LB Moerdani jelas-jelas menohok Pak Harto. Pak Beny yang sedianya akan
digandeng sebagai wakil kini justru diposisikan—dan mau—sebagai calon presiden
sebagai pesaingnya. Jelas ini membuat Pak Harto marah besar dan pada akhirnya
nanti tak jadi menggandeng Moerdani sebagai wakilnya.</span></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<span style="color: #141823; font-family: "arial" , "sans-serif";">Namun bukan Gus Dur
namanya bila reaksi panas itu menyurutkan langkahnya. Sengaja ia membawa Pak
Beny bertemu dengan warga Nahdliyin di banyak tempat di seantero Indonesia. Ini
menjadikan Pak Harto makin tak suka dan umat Islam makin membenci Gus Dur.</span><span style="color: #141823;"></span></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<br />
<span style="color: #141823; font-family: "arial" , "sans-serif";">Akhir dari perjalan itu
adalah di Pondok Pesantren Al-Muayyad, Solo. Ketika Gus Dur meminta ijin pada
saya untuk menggelar acara di sini saya menyetujui. Maka di gelarlah acara itu.
Ratusan ulama se-Jawa Tengah hadir. Juga Rais Am PBNU saat itu yang dipegang
oleh KH. Ahmad Sidiq, Jember.</span></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<span style="color: #141823; font-family: "arial" , "sans-serif";">Saat LB Moerdani akan
memberikan sambutannya di atas panggung ia dikalungi sorban, kalau tidak salah
oleh Kyai Sidiq. Lalu saat beliau menuju panggung Kyai Sidiq berbisik pada Gus
Dur, “Kerbau kalau sudah dicucuk hidungnya pasti nurut.” Gus Dur terkekeh
mendengarnya.</span></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<span style="color: #141823; font-family: "arial" , "sans-serif";">Saat acara seremonial
usai dan semuanya menikmati makan siang kami berempat duduk memisah; saya, Gus
Dur, Kyai Sidiq, dan Pak Beny. Di tengah-tengah makan siang itulah semuanya
diakhiri. Kyai Sidiq secara jelas dan tegas berkata kepada Pak Beny, “Pak Beny,
Anda tahu tidak, dalam beberapa bulan terakhir ini Gus Dur dibenci dan dicaci
oleh hampir semua umat Islam di Indonesia yang selama ini menghormatinya. Anda
tahu apa sebabnya?”</span><span style="color: #141823; font-family: "arial" , "sans-serif";"> “Saya tidak tahu, Pak
Kyai?” jawab Pak Beny.</span></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<span style="color: #141823; font-family: "arial" , "sans-serif";">“Penyebabnya adalah
Anda, Pak Beny. Pencalonan Anda sebagai wakil dan presiden telah mengundang
kemarahan umat Islam. Itu artinya bangsa Indonesia tidak mau dipimpin oleh
orang nasrani. Maka, demi kebaikan bangsa ini, kami menyarankan Anda mundur
dari pencalonan baik sebagai wakil maupun presiden!”</span></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<span style="color: #141823; font-family: "arial" , "sans-serif";">Tak lama setelah itu
melalui media massa LB Moerdani menyatakan mundur dari pencalonannya. Umat
Islam di negeri ini menjadi lega dan suhu politik kembali normal.</span></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<span style="color: #141823; font-family: "arial" , "sans-serif";">“Begitulah Gus Dur. Ia
telah memainkan tombak trisulanya. Satu mata tombak ia arahkan kepada Pak Harto
agar merasa disaingi Pak Beny sehingga ia batalkan niatannya untuk menjadikan
jenderal itu sebagai wakil presiden. Mata tombak kedua ia arahkan pada umat
Islam agar marah sehingga dapat dijadikan alasan dan bukti nyata bahwa mereka
tak mau dipimpin oleh orang nasrani. Dan yang ketiga ia arahkan langsung pada
Pak Beny agar mundur dari pencalonannya. Ini semua beliau lakukan demi keutuhan
bangsa dan negara Indonesia, meski beliau harus menerima kecaman, cacian, dan
kebencian dari umatnya,” pungkas KH. Abdul Rozaq Shofawi, Pengasuh Pondok
Pesantren Al-Muayyad, Mangkuyudan, Surakarta.</span><span style="color: #141823;"></span></div>
<div style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="right" style="background: white; mso-line-height-alt: 11.6pt; text-align: right;">
<i><span style="color: #141823; font-family: "arial" , "sans-serif";">Diceritakan
oleh KH. Abdul Rozaq Shofawi</span><span style="color: #141823;"><br />
</span></i><i><span style="color: #141823; font-family: "arial" , "sans-serif";">Dikutip
dari grup WA</span></i><span style="color: #141823;"></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00518980179538716465noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4014520844855649162.post-44392931023923098622015-03-01T11:54:00.003+07:002015-03-01T11:54:41.452+07:00Bupati Tegal Lantik PNS di Kuburan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLSh2JtSmo8j3WSIdAvmhNlwZnXtfDEZSYnt55hbBoFD5OOC-lOTV-tFQrlR_CVr7F6LcMdlnIgcgXMdpSbdJIzJ4eYg0gSFNzOWWIlsHJavOjdvs62aiJBEx2C2LEEJG5pADbj3B3Zw8/s1600/kaos+nyarkub.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLSh2JtSmo8j3WSIdAvmhNlwZnXtfDEZSYnt55hbBoFD5OOC-lOTV-tFQrlR_CVr7F6LcMdlnIgcgXMdpSbdJIzJ4eYg0gSFNzOWWIlsHJavOjdvs62aiJBEx2C2LEEJG5pADbj3B3Zw8/s1600/kaos+nyarkub.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #4b4b4b; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22.5px; text-align: justify;">
<strong>BEGITU</strong> menduduki Bupati Tegal pada 8 Januari 2014, Ki Enthus Susmono galau. Bagaimana tidak, Tegal pernah menempati papan atas kabupaten terkorup di Jawa Tengah versi Komite Penyidikan dan Pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KP2KKN) pada 2013.</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
TEGAL terkenal karena banyaknya warga setempat yang merantau membuka warung tegal (warteg) di berbagai kota, terutama Jakarta. Perputaran uang di Tegal menjadi dinamis dengan adanya pengusaha warteg tersebut.<a name='more'></a><br />
<div style="background-color: white; color: #4b4b4b; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22.5px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #4b4b4b; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22.5px; text-align: justify;">
Namun, di balik cemerlangnya dunia wirausaha di sana, Kabupaten Tegal menyimpan sejumlah persoalan. Selain korupsi, ruwetnya birokrasi dan tingginya angka perceraian di kalangan pendidik menjadi isu sentral di awal kepemimpinan Enthus Susmono.</div>
<div style="background-color: white; color: #4b4b4b; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22.5px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #4b4b4b; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22.5px; text-align: justify;">
Persoalan-persoalan tersebut otomatis menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi pria yang juga berprofesi sebagai dalang itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #4b4b4b; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22.5px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #4b4b4b; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22.5px; text-align: justify;">
Pejabat yang juga dalang itu harus bekerja keras untuk mengurai keruwetan di wilayahnya. Enthus pun segera tancap gas. Bupati 48 tahun tersebut mulai memberantas korupsi dengan menjadikan dirinya sebagai teladan bagi bawahan-bawahannya. Enthus cukup keras jika terkait suap, khususnya suap yang bersangkutan dengan proyek-proyek investasi di daerahnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #4b4b4b; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22.5px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #4b4b4b; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22.5px; text-align: justify;">
’’Saya pastikan saya tidak terima fee proyek, juga tidak meminta fee proyek. SKPD juga saya angkat tanpa uang. Jangan suap saya dengan uang. Kalau dulu calon-calon eselon I itu silaturahmi ke saya minta ditempatkan di sini atau di situ, sekarang gantian saya yang ke mereka,” paparnya saat ditemui di rumah dinasnya di Slawi, Kabupaten Tegal, pekan lalu.</div>
<div style="background-color: white; color: #4b4b4b; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22.5px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #4b4b4b; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22.5px; text-align: justify;">
Selain itu, Enthus terbilang nyeleneh dalam mendidik para bawahannya agar tidak korupsi dan berintegritas. Salah satunya melakukan upacara pelantikan PNS di kuburan.</div>
<div style="background-color: white; color: #4b4b4b; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22.5px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #4b4b4b; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22.5px; text-align: justify;">
”Biar mereka ingat mati. Jadi, enggak sembarangan dalam bekerja, bisa berhati-hatilah. Karena kan mereka ini pelayan publik,” katanya. Di samping di kuburan, dalam waktu dekat, pihaknya akan melantik pejabat eselon II di lapas.</div>
<div style="background-color: white; color: #4b4b4b; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22.5px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #4b4b4b; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22.5px; text-align: justify;">
”Sama. Tujuannya biar mereka ingat. Mereka bisa dipenjara kalau korupsi atau melakukan hal-hal yang melanggar aturan. Biar tahu sakitnya orang dipenjara. Jadi, mereka lebih hati-hati dalam bertugas melayani masyarakat. Bahkan, saya sebetulnya punya usulan ke BKN (Badan Kepegawaian Negara) soal ini,” paparnya.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00518980179538716465noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4014520844855649162.post-21860005698270415702015-01-06T10:37:00.002+07:002015-01-06T10:37:21.612+07:00Sayembara Mencari "Buku Putih", 1001 Solusi Anti BBM Naik<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTsieBhEAJfQW0tE8zHkazSK8_r2a2wgs5MoibN_DCqI_Ff5KmE4wmiYgGMtdch4wsTww-9HfgaiIOc9uZc9t_M3LmJ2E32L3F4aZuho_RsFmMkPwb8xgHVhkMSNZicOt1unJ_GT6v8AQ/s1600/ROSSI+isi+bensin+BBM.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTsieBhEAJfQW0tE8zHkazSK8_r2a2wgs5MoibN_DCqI_Ff5KmE4wmiYgGMtdch4wsTww-9HfgaiIOc9uZc9t_M3LmJ2E32L3F4aZuho_RsFmMkPwb8xgHVhkMSNZicOt1unJ_GT6v8AQ/s1600/ROSSI+isi+bensin+BBM.jpg" height="245" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 21px;"><i>.....“sekarang pemerintahan Jokowi jadi aneh, harga minyak dunia turun, tapi malah menaikkan harga BBM. DPR harus meminta pertanggung jawaban dan penjelasan pemerintah.......”...</i></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 21px;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 21px;">Buku Putih PDIP mendadak jadi topik bahasan menarik para pengamat politik dan ekonomi seiring sikap calon presiden terpilih dalam Pilpres 2014 Joko Widodo alias Jokowi untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;">Jokowi bersikukuh harga BBM harus naik kendati Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jelas menyatakan bahwa kini tak tepat waktunya untuk menaikkan harga BBM seperti kehendak Jokowi. Sikap itu tentu saja didukung oleh sebagian politikus PDIP yang mendukung Jokowi, serta media massa yang sejak Pilpres 2014 lalu menjadi saluran propaganda Jokowi-JK.</span></span><br />
<a name='more'></a></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;">Di tengah hiruk pikuk pemberitaan terkait pro dan kontra kehendak Jokowi itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf, sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara mengingatkan PDI Perjuangan soal buku Postur APBN-P 2013 Pro Desa Versi PDI Perjuangan: Sikap Fraksi PDI Perjuangan terhadap Usulan APBN-P versi Pemerintah yang pernah diterbitkan partai berlambang banteng moncong putih itu. Buku yang belakangan disebut “buku putih PDIP” itu pun jadi sorotan.</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;">Anggota DPR dari Fraksi PKS, Aboe Bakar Al-habsy menyindir inkonsistensi PDIP merespon kenaikan harga BBM bersubsidi pemerintahan Jokowi-JK.</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;">Aboe teringat ada Buku Putih karya Fraksi PDIP yang disebar saat Sidang Paripurna DPR pada 30 Maret 2012, saat menolak rencana pemerintahan SBY-Boediono menaikkan harga BBM bersubsidi. Buku tersebut berisi sejumlah argumentasi PDI Perjuangan menolak kenaikan harga BBM dan memberikan sejumlah opsi solusi.</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;">"Kita juga teringat dengan Buku Putih, sebuah gagasan PDIP untuk mengelola postur anggaran tanpa menaikkan harga BBM," kata Aboe dalam keterangan pers rilisnya, Selasa (18/11/2014).</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;">Saat itu, para anggota DPR dari Fraksi PDIP sangat vokal menolak dan menilai tidak perlu pemerintahan SBY menaikkan harga BBM bersubsidi. <span style="color: red;">Bahkan, sebagian dari mereka menangis saat melakukan aksi walk out dari Sidang Paripurna.</span></span></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;"><span style="color: red;"><br /></span></span></span></div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM96tGd9nfmEa1xtTcq9EYMFi5PDULKSL31TI7RfkbGxyFGWs_tP1g4mvlOFSrvQ9ZE3JckhUzyJdJVOVOXnmAaGxGsLhDVMrU4dcAevKiz7DyLyUrNzM7wLiimab5Oszyh_hatXBSlbQ/s1600/PDIP+Tolak+Kenaikan+BBM.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM96tGd9nfmEa1xtTcq9EYMFi5PDULKSL31TI7RfkbGxyFGWs_tP1g4mvlOFSrvQ9ZE3JckhUzyJdJVOVOXnmAaGxGsLhDVMrU4dcAevKiz7DyLyUrNzM7wLiimab5Oszyh_hatXBSlbQ/s1600/PDIP+Tolak+Kenaikan+BBM.jpg" height="226" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;">Aboe mengatakan fraksi partainya merasa kehilangan teman seperjuangan. "Dulu dengan PDIP kami konsisten menolak kenaikan harga BBM. Bahkan saat pembahasan APBN pada tahun 2012 Fraksi PDIP sampai Walk Out untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Kami sangat mengapresiasi perjuangan itu. Tapi, sepertinya saat ini kawan kami itu tak ada lagi," tuturnya.</span></span></div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;">Aboe masih ingat, saat itu Fraksi PDIP melalui Buku Putihnya menyatakan, kenaikan harga BBM sebagai langkah pemerintah untuk menutupi kegagalan dalam mengurus penerimaan negara sekaligus menjaga pertumbuhan ekonomi sehingga pertumbuhan ekonomi melambat.</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;">"Namun, kenapa saat berkuasa sekarang buku putih itu dilupakan," ujarnya.</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;">Aboe berharap pemerintahan Jokowi-JK menerapkan isi Buku Putih yang dahulu pernah dianjurkan PDIP ke SBY itu. Apalagi, harga minyak mentah dunia anjlok tajam, dari patokan harga APBN 2105 sebesar 105 Dolar AS/barel turun hingga 75 Dolar AS/barel.</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;">"Bukankah seharusnya lebih mudah mengimplementasikan buku putih tersebut, sehingga tak perlu menyengsarakan rakyat dengan menaikkan harga BBM," ujarnya.</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;">"Lantas ke manakah buku putih tersebut ?" katanya.</span></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;"><br /></span></span>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb1UU7den3hMfyzrzuQheRcAfDqv-VM9leIFeH3NwpBnu8d48vKMj2Kjx1hY0ON3HAXPDF0JAkrIVsn77AQVX6e4WDpGE9M8xob3E66opoH0UIhW7K-KOaOgQvdqsTfAdfjzl-L84OwZg/s1600/BUKU+PUTIH.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb1UU7den3hMfyzrzuQheRcAfDqv-VM9leIFeH3NwpBnu8d48vKMj2Kjx1hY0ON3HAXPDF0JAkrIVsn77AQVX6e4WDpGE9M8xob3E66opoH0UIhW7K-KOaOgQvdqsTfAdfjzl-L84OwZg/s1600/BUKU+PUTIH.jpg" height="198" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>"Buku Putih", 1001 Solusi Anti BBM Naik</i></td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;">Senada denga Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Andi Nurpati, bahwa kenaikan harga BBM tidak tepat dilakukan saat ini.</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;">“Mengingat harga minyak dunia justru turun ke angka 80 sedangkan biaya yang disiapkan 105, rakyat semakin dibebani dengan pasti akan naik harga-harga. Makanan,pakaian, transportasi, apalagi baru aja tahun 2013 BBM dinaikkan, tahun ini</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;">gas dan TDL jg naik, maka kenaikan.harga BBM saat ini semakin menyulitkan rakyat,” kata Andi di Gedung DPR RI, Senayan. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;">Menurutnya, DPR harus meminta penjelasan Pemerintah terkait kenaikan harga BBM, pemerintah juga wajib menjelaskan kepada publik kenapa harga BBM naik di saat harga minyak dunia sedang turun dan APBN kita juga cukup.</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;">“Konsep buku putih yang diagung-agungkan PDI Perjuangan selama ini tidak digunakan saat ini (ada apa?). Mengingat, PDI Perjuangan menolak kenaikan harga BBM tahun lalu, meski harga minyak dunia naik,” kata Ramadhan Pohan. Rupanya, Ramadhon penasaran dengan peran Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputeri, yang tutup mata terhadap kepediahan rakyat kecil di daerah-daerah menghadapi harga-harga naik.</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;">SBY menaikkan harga BBM apabila harga minyak dunia naik, SBY juga beberapa kali menurunkan harga BBM di saat harga minyak dunia turun,” kata dia.</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;">“Nah, sekarang ini Jokowi alias pemerintahan Jokowi jadi aneh, harga minyak dunia turun, tapi menaikkan harga BBM. DPR harus meminta pertanggung jawaban dan penjelasan pemerintah. DPR juga harus pertanyakan dana kartu-kartu pemerintah: pintar, sehat, kesejeahteran keluarga, baik biaya cetak maupun dana yang digelontorkannya,” jelasnya.</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px;">Sumbernya dari mana dan kapan disetujui DPR, karena APBN/P 2014 masih bahasan pemerintahan SBY. </span></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00518980179538716465noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4014520844855649162.post-79103847958877678632014-07-15T19:23:00.002+07:002014-07-15T19:23:26.921+07:00Pemerintah Indonesia “Mengguncang” Dunia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkSBDhQGtlD0zoOjkn2una6kD4Y1mw04SOwCr96NbnSGo8DcJDu1nsX4yo6V-O0OnalZ9sjEVnnGotZ_RAjLgEY6bETYsxvqnKu0yvY7OyJXvRSgK9jUII8Bu6dbGlrZU5V0jvtjbIQBLF/s1600/garuda+perkasa.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkSBDhQGtlD0zoOjkn2una6kD4Y1mw04SOwCr96NbnSGo8DcJDu1nsX4yo6V-O0OnalZ9sjEVnnGotZ_RAjLgEY6bETYsxvqnKu0yvY7OyJXvRSgK9jUII8Bu6dbGlrZU5V0jvtjbIQBLF/s1600/garuda+perkasa.jpg" height="312" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>Garuda Perkasa</b></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Baru kali ini – setidaknya dalam catatan saya – sebuah kebijakan pemerintah Indonesia mampu “mengguncang” dunia. Akibat kebijakan ini, sejumlah pihak baik perusahaan besar dunia maupun negara-negara terkemuka dan maju, berusaha mendekati pemerintah Indonesia. </div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Jika sebelumnya, pemerintah Indonesia-lah yang melobi pihak-pihak tersebut, kini sebaliknya. Bukan hanya melobi, mereka juga melakukan berbagai cara untuk memengaruhi pemerintah Indonesia untuk mengubah kebijakan tersebut.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Kebijakan apakah gerangan?</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Mungkin Anda sudah tahu lewat beberapa berita belakangan ini. Bank Dunia misalnya mengkritik kebijakan ini, karena menyusahkan pengusaha mancanegara. Bank Dunia meminta Indonesia merevisi kebijakan ini atau sedikit melonggarkannya. Menurut Bank Dunia, kebijakan ini akan membuat iklim investasi terganggu. Bank Dunia pasti menyuarakan sejumlah negara dan perusahaan besar dunia yang terdampak kebijakan ini.</div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Lalu sejumlah negara, termasuk Jepang juga melobi pemerintah untuk melonggarkan aturan. Paling tidak, menurut mereka, jangan diberlakukan kepada Jepang. Hehe… emang enak! Jepang sekarang mengalami kesulitan besar, akibat dari kebijakan pemerintahan SBY ini. Rasanya baru kali ini, Jepang menghiba kepada Indonesia sedemikian cara. Mereka paparkan kesulitan sejumlah pabrik dan perusahaan di Jepang, yang berpengaruh terhadap kegiatan produksi. Bahkan, mungkin saja sebagian pabrik di sana berhenti beroperasi, akibat kebijakan Indonesia ini.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Masih ada lagi sejumlah perusahaan yang tetap saja merayu pemerintah, termasuk Freeport, perusahaan raksasa asal Amerika Serikat. Ketika kebijakan ini ditetapkan Januari lalu, Freeport sudah mengerahkan pasukannya untuk melobi. Bahkan pucuk pimpinannya di Amerika saja langsung datang ke sini dan menghadap ke sejumlah menteri. Sayang, dia tidak bisa menghadap SBY. Tapi nihil. Usaha mereka tidak digubris pemerintah. Kini mereka mencoba lagi bernego, untuk mengurangi beban biaya akibat dampak kebijakan tersebut. Aneh, perusahaan gudangnya emas dan duit itu, seperti loyo menghadapi kebijakan pemerintahan SBY.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Oh ya, Anda mungkin sudah tahu kebijakan apa yang saya maksud. Ya, kebijakan yang melarang perusahaan tambang di Indonesia melakukan ekspor bahan mentah mineral. Setiap perusahaan harus mengolah bahan mentah itu terlebih dahulu, sebelum mengekspornya. Kalau mereka kukuh melakukan ekspor, pemerintah menerapkan pajak yang sangat tinggi, sehingga mereka berpikir seribu kali untuk ekspor.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Kebijakan ini alasannya sangat rasional. Selama ini, bahan mentah mineral Indonesia disedot sekehendak hati oleh banyak perusahaan, dan diekspor ke mancanegara. Harganya murah. Tapi produsen di Indonesia harus membeli lagi bahan mentah itu dalam bentuk olahan dari negara yang mengimpor dari Indonesia. Bahkan konsumen Indonesia pun terpaksa membeli beragam produk, yang dihasilkan negara lain dengan bahan mentah dari Indonesia. Di sejumlah negara, bahan mentah asal Indonesia ditumpuk sebanyak mungkin, termasuk di China dan di Singapura. Mereka yang dapat untung banyak!</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white;">
</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Kali ini, pemerintah bertindak tegas. Stop eksploitasi sumber daya alam Indonesia. Bank Dunia, Jepang, Freeport dan pihak lain harus menyadari, bahwa Indonesia tidak mau hanya menjadi kambing congek yang seenaknya mereka eksploitasi. Indonesia harus bisa “mengguncang” dunia! Kalau mau, ternyata bisa, kok.</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;">
<span style="font-size: x-small;"><i>(Sumber: Firdaus Hidayat on Kompasiana)</i></span></div>
<br />
<cufon alt="Hidayat" class="cufon cufon-canvas" style="background-color: white; display: inline-block !important; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 1px !important; font-weight: bold; height: 18px; line-height: 1px !important; position: relative !important; vertical-align: middle !important; width: 64px;"><canvas height="23" style="height: 23px; left: -3px; position: relative !important; top: -5px; width: 84px;" width="84"></canvas><cufontext style="display: inline-block !important; height: 0px !important; overflow: hidden !important; text-indent: -10000in !important; width: 0px !important;"></cufontext></cufon><div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<cufon alt="Firdaus " class="cufon cufon-canvas" style="display: inline-block !important; font-size: 1px !important; font-weight: bold; height: 18px; line-height: 1px !important; position: relative !important; vertical-align: middle !important; width: 69px;"><cufontext style="display: inline-block !important; height: 0px !important; overflow: hidden !important; text-indent: -10000in !important; width: 0px !important;"></cufontext></cufon><cufon alt="Hidayat" class="cufon cufon-canvas" style="display: inline-block !important; font-size: 1px !important; font-weight: bold; height: 18px; line-height: 1px !important; position: relative !important; vertical-align: middle !important; width: 64px;"><canvas height="23" style="height: 23px; left: -3px; position: relative !important; top: -5px; width: 84px;" width="84"></canvas><cufontext style="display: inline-block !important; height: 0px !important; overflow: hidden !important; text-indent: -10000in !important; width: 0px !important;"></cufontext></cufon></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4014520844855649162.post-75226621273641897652014-06-18T10:21:00.003+07:002014-06-18T10:35:11.763+07:00Lokalisasi Prostitusi Dolly Ditutup<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6MYs-JDqjzXF2Xl_3XVAiKbLmCliT9ScoOdHZVzY0kzxE7auYAILwG4opUww5JpsyXgqBte45vKJ_QPdVYNnf6BaY0wetrBxjzuaQSW_2OYc72faXzCYdgf6XHUi_yaHwIxMLzra2sjZ9/s1600/risma.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6MYs-JDqjzXF2Xl_3XVAiKbLmCliT9ScoOdHZVzY0kzxE7auYAILwG4opUww5JpsyXgqBte45vKJ_QPdVYNnf6BaY0wetrBxjzuaQSW_2OYc72faXzCYdgf6XHUi_yaHwIxMLzra2sjZ9/s1600/risma.jpg" height="195" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #4b4b4b; font-family: Lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">Rabu (18/6/2014) ini bakal menjadi hari yang bersejarah bagi warga Surabaya dan dunia prostitusi. Sebab, lokalisasi yang konon terbesar di Asia Tenggara, yakni lokalisasi Dolly, ditutup oleh pemerintah Kota Surabaya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #4b4b4b; font-family: Lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;"><span style="font-size: 16px; line-height: 24px;">Mulai hari ini, Kota Pahlawan ini ingin mengubah sebutan kota seribu Pekerja Seks Komersial (PSK) dengan kota budaya. Wali Kota Tri Rismaharini menginginkan, saat orang berbicara soal Surabaya, bukan lokalisasinya yang disebut-sebut, tapi budayanya. Surabaya yang memelihara budaya positif warganya.</span></span><br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #4b4b4b; font-family: Lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;"><span style="font-size: 16px; line-height: 24px;">Penutupan Dolly, adalah cerita akhir upaya Risma membersihkan Surabaya dari lokalisasi. Sebelumnya, tiga titik lokalisasi sudah ditutup sejak akhir 2013, oleh wali kota yang dijuluki Singa Betina ini, yaitu lokalisasi Dupak Bangunsari, Moroseneng, dan Sememi.</span></span><br />
<span style="background-color: white; color: #4b4b4b; font-family: Lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #4b4b4b; font-family: Lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">"Penutupan Dolly dan Jarak memang diakhirkan karena karakter masalah sosialnya lebih kompleks dari tiga lokalisasi yang ditutup sebelumnya," kata Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Supomo, Selasa (18/6/2014) malam.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #4b4b4b; font-family: Lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #4b4b4b; font-family: Lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">Di Dolly dan Jarak ada puluhan wisma, ratusan mucikari, dan ribuan PSK. Mereka sudah hidup rukun berdampingan dengan warga setempat di lima RW, di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan selama puluhan tahun. Warga setempat pun memperoleh efek ekonomi dari adanya aktivitas prostitusi itu. </span><br />
<span style="background-color: white; color: #4b4b4b; font-family: Lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #4b4b4b; font-family: Lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">Wajar jika kemudian, warga pekerja lokalisasi menolak keras kebijakan penutupan yang berdasarkan Perda No 9 Tahun 1999 tentang larangan penggunaan bangunan untuk kegiatan prostitusi itu. Hampir sebagian besar pekerja Dolly dari pemilik wisma, mucikari, PSK, dan pedagang kecil, menolak keras penutupan. Mereka bahkan bersedia perang dengan pemerintah jika tetap akan ada penutupan.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #4b4b4b; font-family: Lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #4b4b4b; font-family: Lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">Pekerja Dolly yang membentuk elemen Fron Pekerja Lokalisasi (FPL) juga menyatakan menolak segala bentuk kompensasi penutupan berupa modal usaha dan pelatihan keterampilan ekonomi yang diberikan pemerintah. Padahal, pemerintah melalui Kemensos sudah menganggarkan Rp 8 miliaran untuk penanganan PSK, Rp 1,5 miliar dari pemprov Jatim untuk mucikari, dan Rp 16 miliar dari Pemkot Surabaya untuk menebus wisma lokalisasi.</span><br />
<span style="color: #4b4b4b; font-family: Lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;"><br /></span>
<span style="color: #4b4b4b; font-family: Lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">Pemkot Surabaya tetap </span><em style="color: #4b4b4b; font-family: Lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">ngotot</em><span style="color: #4b4b4b; font-family: Lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;"> melakukan penutupan. Masa depan generasi bangsa, adalah alasan yang selalu disebut-sebut walikota perempuan pertama Surabaya itu dalam mengutarakan alasan utama penutupan. Seremoni deklarasi penutupan Dolly sudah disiapkan dengan rapi pada Rabu (18/6/2014) malam, dengan mengundang Menteri Sosial, Salim Segaf Aldjufri sebagai deklarator.<i> (wangsit : kompas.com)</i></span></div>
<span style="background-color: white; color: #4b4b4b; font-family: Lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
</span></div>
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F2.bp.blogspot.com%2F-r_ldN6CH0gk%2FU6EFamiWXjI%2FAAAAAAAACu4%2Fgt5fNgvoUUY%2Fs1600%2Frisma.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6MYs-JDqjzXF2Xl_3XVAiKbLmCliT9ScoOdHZVzY0kzxE7auYAILwG4opUww5JpsyXgqBte45vKJ_QPdVYNnf6BaY0wetrBxjzuaQSW_2OYc72faXzCYdgf6XHUi_yaHwIxMLzra2sjZ9/s1600/risma.jpg" -->Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4014520844855649162.post-56224857545957080412014-06-06T19:20:00.001+07:002014-06-06T19:20:34.964+07:00Prabowo Punya Beban Sejarah, Jokowi Miliki Beban Mental<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzRZ242uVkXgbItPP3VQIp99VbGmd-MybL0AFHt7G2m952poFT-xnEC4QpwLiFfOVGTRL3Vz4r1QZLE31yg_0oVnkGBKT3rI1KQnWWqAxpmw-fV0wTTFjuZybWQWt7KYkzkYpb4SvcxjU/s1600/capres+baygon.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzRZ242uVkXgbItPP3VQIp99VbGmd-MybL0AFHt7G2m952poFT-xnEC4QpwLiFfOVGTRL3Vz4r1QZLE31yg_0oVnkGBKT3rI1KQnWWqAxpmw-fV0wTTFjuZybWQWt7KYkzkYpb4SvcxjU/s1600/capres+baygon.jpg" height="178" width="200" /></a></div>
<div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menjadi presiden memang harus memiliki segalanya, mulai dari kapabilitas hingga kredibilitas. Jika banyak yang mengatakan bahwa langkah Prabowo menjadi presiden akan susah karena memiliki beban kelam masa lalu, apakah hal serupa juga berlaku bagi Jokowi? Mari kita lakukan simulasi.</span></div>
<div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Skenario Pertama:</strong> Prabowo kalah. Kemungkinan paling besar ia akan kehilangan banyak uang untuk membiayai kampanyenya selama 6 tahun terakhir, seperti kata Anies Baswedan, di berbagai media.</span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Meski demikian, Prabowo tidak benar-benar merugi. Ia masih punya mesin politik di parlemen, yang bisa digunakan untuk menjalankan kepentingan-kepentingan politiknya.</span></div>
<div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Belum lagi koalisi partai-partai yang berhasil dia galang saat pemilu kali ini, yang tentu saja bakal merepotkan kerja partai yang berkuasa.</span></div>
<div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jika skenario ini yang jalan, kemungkinan besar Jokowi akan menghadapi masa-masa sulit di parlemen.</span></div>
<div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Skenario Kedua:</strong> Jokowi kalah. Berhubung Jokowi tidak mengundurkan diri dari jabatannya sebagai gubernur Jakarta, maka saat ia kembali mengurusi ibukota, kemungkinan besar ia akan digoncang oleh politisi-politisi lokal yang berseberangan dengannya.</span></div>
<div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Posisinya sebagai gubernur yang berada di bawah posisi presiden, tentu akan merepotkan dirinya saat mencoba bekerja sama dengan pemerintah pusat. Bukan saja ia menjadi subordinat dari lawan politiknya saat ini, tapi juga kemungkinan untuk hilangnya dukungan dari partai.</span></div>
<div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hal ini akibat dinamika internal dalam tubuh PDI-P yang secara kultural masih memandang “darah biru” proklamator sebagai pewaris sah partai tersebut.</span></div>
<div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Belum lagi kemungkinan adanya penolakan dari warga Jakarta yang merasa dikhianati oleh gubernurnya sendiri. Maka akan sangat logis jika dalam skenario ini, Jokowi akan mendapat serangan bertubi-tubi di sisa pemerintahannya.</span></div>
<div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kesimpulannya, kedua kandidat sama-sama memiliki beban psikologis saat mencalonkan diri menjadi presiden. Perbedaan paling utama hanyalah, beban psikologis Prabowo terletak di masa lalunya, sedang beban Jokowi di masa depan.</span></div>
<div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Entah apa hal ini menjelaskan sikap salah satu kandidat yang terlihat kikuk dalam dua penampilannya di KPU beberapa hari lalu?</span></div>
<div style="background-color: white; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; text-align: right;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><i>(Sumber: Kompasiana)</i></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00518980179538716465noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4014520844855649162.post-7670719581501216042014-05-05T07:52:00.001+07:002014-05-05T07:57:51.450+07:00Menjaga Kemurnian Khittah NU<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh12mh2E_JNLG-HOvePVvtfaS5PWZSMI2ZFnapVI7KYOvNfG0IhpoUnXd3WFSoGqNViphNSKcrQ7VOkHA1CF9707lESN_PpW6erWu8eUVwcFBFtqcfGD2RHeft-EQGeR6FXSaTTTjz33eEE/s1600/khittah+nu.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh12mh2E_JNLG-HOvePVvtfaS5PWZSMI2ZFnapVI7KYOvNfG0IhpoUnXd3WFSoGqNViphNSKcrQ7VOkHA1CF9707lESN_PpW6erWu8eUVwcFBFtqcfGD2RHeft-EQGeR6FXSaTTTjz33eEE/s1600/khittah+nu.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Khitah juga merupakan landasan berpikir, bersikap dan bertindak warga nahdliyin”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) legislatif sudah selesai, pemilihan presiden ibarat tinggal menghitung hari. Pesta demokrasi tiap lima tahun tersebut merupakan salah satu ujian terberat dan bersifat permanen bagi Khitah Nahdlatul Ulama (NU). Khusus di Jateng, hal itu mengingat provinsi ini merupakan salah satu basis warga nahdliyin.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Apabila dalam pemilu legislatif kemurnian khitah bisa terjaga, niscaya pada pelaksanaan pilpres mendatang khitah juga selamat. Konsekuensinya, pada pileg 9 April 2014 warga nahdliyin, baik yang berada dalam ranah struktural maupun kultural, wajib hukumnya untuk menjaga kemurnian.</span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hal itu mengingat khitah adalah garis pendirian, perjuangan, dan kepribadian NU, baik yang berhubungan dengan urusan keagamaan maupun kemasyarakatan, atau baik secara perorangan maupun organisasi (PBNU, Khittah Nahdlatul Ulama, Lajnah Taílif Wan Nasyr; 1983).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Khitah juga merupakan landasan berpikir, bersikap dan bertindak warga nahdliyin yang harus tercermin dalam tingkah laku perseorangan ataupun organisasi, serta dalam setiap proses pengambilan keputusan (3 Pedoman Warga NU, Yayasan Mata Air; 2009).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Persoalannya, menjaga kemurnian khitah seperti digariskan organisasi tidaklah mudah. Terbukti dalam perjalanannya, kondisi itu senantiasa mendapat berbagai cobaan yang tidak ringan. Organisasi jamiyyah Islamiyyah yang semata-mata mengurusi masalah sosial, ekonomi, pendidikan, dan dakwah, acap masih tergiur urusan politik praktis dan jabatan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sangat wajar dalam pileg, NU berharap banyak warga nahdliyin terpilih menjadi anggota DPRD, DPR, dan DPD. Namun keberhasilan itu hendaknya tanpa menodai dan mengorbankan khitah, sebagai adalah amanat dasar organisasi yang berharga mati dan wajib dijaga hingga kapan pun. Terlalu mahal bila mengorbankan hanya demi meraih kursi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Untuk itu, warga nahdliyin hendaknya mampu memahami, menghayati, dan melaksanakan garis organisasi. Terutama bagi kiai, pengurus NU, dan caleg. Perlu beberapa konsistensi komitmen dari tiga komponen itu, yang akan ikut menjaga kemurnian khitah. Kiranya terlalu mahal apabila hanya demi meraih kursi di DPRD, DPR dan DPD, warga nahdliyin harus mengorbankan khitah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Terpecah-belah</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pertama; komitmen kiai. Dalam konteks itu, seluruh kiai NU hendaknya mempunyai tekad sama, yaitu menjaga dan menyelamatkan khitah. Jangan sampai ada yang melanggar dengan masuk ke area politik praktis. Andai hal itu terjadi, akibatnya bisa fatal, yakini warga nahdliyin bingung, bahkan bisa terpecah-belah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Belum lagi andai antara kiai satu dan yang lain terperangkap dalam persaingan terbuka yang tidak sehat, semisal sesama kiai saling menjelek-jelekkan atau menyalahkan. Hal itu secara otomatis memengaruhi pengikut masing-masing. Implikasinya, mereka terpecah-belah dan bermusuhan seperti pada Pemilu 2004.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Untuk itu, kiai harus memelopori istikamah menjaga khitah. Hal itu juga mendasarkan pemahaman bahwa kiai milik semua umat, bukan hanya satu golongan, apalagi penguasa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kedua; komitmen pengurus NU. Seluruh pengurus, dari tingkat ranting (tingkat desa), majlis wakil cabang (tingkat kecamatan), pengurus cabang (tingkat kabupaten), hingga pengurus wilayah (tingkat provinsi) perlu punya tekad sama. Jangan sampai ada satu pun pengurus terlibat dalam tim sukses, baik tim resmi maupun bayangan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ketiga; komitmen parpol dan caleg. Segenap parpol dan caleg hendaknya ikut berperan, terutama yang mengandalkan perolehan suara dari warga nahdliyin. Silakan memperebutkan dukungan warga nahdliyin, namun jangan sampai menodai khitah. Ibarat memancing, berhasil mendapatkan ikannya tapi air tetap jernih.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Komitmen dan kesadaran seperti itu yang harus tertanam kuat dalam hati sanubari seluruh kader parpol dan caleg. Bila tiga komponen vital tersebut memiliki komitmen yang kuat dalam menjaga khitah, kemurnian tujuan NU di Jateng akan selamat dalam pelaksanaan pileg dan pilpres nanti. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><i>Sumber:</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><i>M Saifuddin Alia ; Mantan Pemred Majalah Edukasi IAIN Walisongo,</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><i>Kontributor tulisan dalam buku “Mengendalikan Syahwat Politik Kiai NU”</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><i>SUARA MERDEKA, 09 April 2014</i></span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4014520844855649162.post-62953521322996410132014-04-22T10:21:00.000+07:002014-05-05T08:02:08.913+07:00Sebuah Negri Miskin Berdiri Di Atas Berlian<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBZgRm1WkvDOvDKDMMHL_y9fAIdUNhYW7j-hMVTJNG1QokfKR5AaFK_8g_MuPomLgV_jRZc7die8u0y59lZPUH8nl_4iKHZs8QG9s9ylBYGZvESCqO8NwURAh72odP_LIfYEPhe7Qr3ap7/s1600/kaos+salam+komando+nasionalisme.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBZgRm1WkvDOvDKDMMHL_y9fAIdUNhYW7j-hMVTJNG1QokfKR5AaFK_8g_MuPomLgV_jRZc7die8u0y59lZPUH8nl_4iKHZs8QG9s9ylBYGZvESCqO8NwURAh72odP_LIfYEPhe7Qr3ap7/s1600/kaos+salam+komando+nasionalisme.jpg" height="320" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Kostum Sarkub, <a href="http://www.sarkub.biz/">www.sarkub.biz</a></i></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 17.99715805053711px;">TAHUKAH ANDA JIKA EMAS DI IRIAN (PAPUA) DIBAGI RATA RAKYAT INDONESIA, AKAN KEBAGIAN TIGA TON SETIAP JIWA ???</span><br />
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 17.99715805053711px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 17.99715805053711px; text-align: justify;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 17.99715805053711px;"><b><i>Negara Terkaya di Dunia Itu Ternyata adalah Indonesia. </i></b></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 17.99715805053711px;"><b><i><br /></i></b></span></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;"> Banyak sebenarnya yang tidak tahu di manakah negara terkaya di planet bumi ini, ada yang mengatakan Amerika, ada juga yang mengatakan negera-negara di timur tengah. tidak salah sebenarnya, contohnya Amerika. negara super power itu memiliki tingkat kemajuan teknologi yang hanya bisa disaingi segelintir negara, contoh lain lagi adalah negara-negara di timur Tengah.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;">Rata-rata negara yang tertutup gurun pasir dan cuaca yang menyengat itu mengandung jutaan barrel minyak yang siap untuk diolah. tapi itu semua belum cukup untuk menyamai negara yang satu ini. bahkan Amerika, Negara-negara timur tengah serta Uni Eropa-pun tak mampu menyamainya.</span></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;"><br /></span></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;">Dan inilah negara terkaya di planet bumi yang luput dari perhatian warga bumi lainya. warga negara ini pastilah bangga jika mereka tahu. tapi sayangnya mereka tidak sadar "berdiri di atas berlian" langsung saja kita lihat profil negaranya.</span></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;"><br /></span></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;">Wooww… Apa yang terjadi? apakah penulis (saya) salah? tapi dengan tegas saya nyatakan bahwa negara itulah sebagai negara terkaya di dunia. tapi bukankah negara itu sedang dalam kondisi terpuruk? hutang dimana-mana, kemiskinan, korupsi yang meraja lela, kondisi moral bangsa yang kian menurun serta masalah-masalah lain yang sedang menyelimuti negara itu.</span></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;">baiklah mari kita urai semuanya satu persatu sehingga kita bisa melihat kekayaan negara ini sesungguhnya.</span></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;"><br /></span>
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/t1.0-9/1601341_681289185261021_2831512323300645910_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/t1.0-9/1601341_681289185261021_2831512323300645910_n.jpg" width="400" /></a></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;"><br /></span></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;">1. Negara ini punya pertambangan emas terbesar dengan kualitas emas terbaik di dunia. namanya PT Freeport.</span></div>
</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;">Apa saja kandungan yang di tambang di Freeport? ketika pertambangan ini dibuka hingga sekarang, pertambangan ini telah mengasilkan 7,3 JUTA ton tembaga dan 724,7 JUTA ton emas. saya (penulis= suranegara) mencoba meng-Uangkan jumlah tersebut dengan harga per gram emas sekarang, saya anggap Rp. 300.000. dikali 724,7 JUTA ton emas/</span><wbr style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;"></wbr><span class="word_break" style="background-color: white; color: #333333; display: inline-block; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;"></span><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;"> 724.700.000.000.000 Gram dikali Rp 300.000. = Rp.217.410.000.000.000.000.000 Rupiah!!!!! ada yang bisa bantu saya cara baca nilai tersebut? itu hanya emas belum lagi tembaga serta bahan mineral lain-nya. Seharusnya nama kota di sana itu bukan Tembagapura tapi Emaspura.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;"><br /></span></div>
</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;">Lalu siapa yang mengelola pertambangan ini? bukan negara ini tapi AMERIKA! prosentasenya adalah 1% untuk negara pemilik tanah dan 99% untuk amerika sebagai negara yang memiliki teknologi untuk melakukan pertambangan disana. bahkan ketika emas dan tembaga disana mulai menipis ternyata dibawah lapisan emas dan tembaga tepatnya di kedalaman 400 meter ditemukan kandungan mineral yang harganya 100 kali lebih mahal dari pada emas, ya.. dialah URANIUM! bahan baku pembuatan bahan bakar nuklir itu ditemukan disana. belum jelas jumlah kandungan uranium yang ditemukan disana, tapi kabar terakhir yang beredar menurut para ahli kandungan uranium disana cukup untuk membuat pembangkit listrik Nuklir dengan tenaga yang dapat menerangi seluruh bumi hanya dengan kandungan uranium disana. Freeport banyak berjasa bagi segelintir pejabat negeri ini, para jenderal dan juga para politisi busuk, yang bisa menikmati hidup dengan bergelimang harta dengan memiskinkan bangsa ini.</span></div>
</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;">2. Negara ini punya cadangan gas alam TERBESAR DI DUNIA! tepatnya di Blok Natuna.</span></div>
</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;">Berapa kandungan gas di blok natuna? Blok Natuna D Alpha memiliki cadangan gas hingga 202 TRILIUN kaki kubik!! dan masih banyak Blok-Blok penghasil tambang dan minyak seperti Blok Cepu dll. DIKELOLA SIAPA? EXXON MOBIL! dibantu sama Pertamina.</span></div>
</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;">3. Negara ini punya Hutan Tropis terbesar di dunia. hutan tropis ini memiliki luas 39.549.447 Hektar, dengan keanekaragaman hayati dan plasmanutfah terlengkap di dunia.</span></div>
</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;">Letaknya di pulau Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi dan. sebenarnya jika negara ini menginginkan kiamat sangat mudah saja buat mereka. tebang saja semua pohon di hutan itu makan bumi pasti kiamat. karena bumi ini sangat tergantung sekali dengan hutan tropis ini untuk menjaga keseimbangan iklim karena hutan hujan Amazon tak cukup kuat untuk menyeimbangkan iklim bumi. dan sekarang mereka sedikit demi sediki telah mengkancurkanya hanya untuk segelintir orang yang punya uang untuk perkebunan dan lapangan Golf. sungguh sangat ironis sekali.</span></div>
</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;">4. Negara ini punya Lautan terluas di dunia. dikelilingi dua samudra, yaitu Pasific dan Hindia hingga tidak heran memiliki jutaan spesies ikan yang tidak dimiliki negara lain.</span></div>
</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;">Saking kaya-nya laut negara ini sampai-sampai negara lain pun ikut memanen ikan di lautan negara ini.</span></div>
</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;">5. Negara ini punya jumlah penduduk terbesar ke 4 didunia. dengan jumlah penduduk segitu harusnya banyak orang-orang pintar yang telah dihasilkan negara ini, tapi pemerintah menelantarkan mereka-mereka. sebagai sifat manusia yang ingin bertahan hidup tentu saja mereka ingin di hargai. jalan lainya adalah keluar dari negara ini dan memilih membela negara lain yang bisa menganggap mereka dengan nilai yang pantas.</span></div>
</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;">6. Negara ini memiliki tanah yang sangat subur. karena memiliki banyak gunung berapi yang aktif menjadikan tanah di negara ini sangat subur terlebih lagi negara ini dilintasi garis katulistiwa yang banyak terdapat sinar matahari dan hujan.</span></div>
</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;">Jika dibandingkan dengan negara-negara timur tengah yang memiliki minyak yang sangat melimpah negara ini tentu saja jauh lebih kaya. coba kita semua bayangkan karena hasil mineral itu tak bisa diperbaharui dengan cepat. dan ketika seluruh minyak mereka telah habis maka mereka akan menjadi negara yang miskin karena mereka tidak memiliki tanah sesubur negara ini yang bisa ditanami apapun juga. bahkan tongkat kayu dan batu jadi tanaman.</span></div>
</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;">7. Negara ini punya pemandangan yang sangat eksotis dan lagi-lagi tak ada negara yang bisa menyamainya. dari puncak gunung hingga ke dasar laut bisa kita temui di negara ini.</span></div>
</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;">Negara ini sangat amat kaya sekali, tak ada bangsa atau negara lain sekaya INDONESIA! tapi apa yang terjadi ? Kekayaan Alam Indonesia tdk seirama dgn kehidupan Rakyatnya yang miskin,terpuruk,melarat tak berdaya...</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;"><br /></span></div>
</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;">Oleh Sebab itu, Untuk EXXON MOBIL OIL, FREEPORT, SHELL, PETRONAS dan semua PEJABAT NEGARA yang menjual kekayaan Bangsa untuk keuntungan negara asing, diucapkan TERIMA KASIH.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;"><br /></span></div>
</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;">Dan rasa terima kasih KAMI untuk Kemerdekaan Indonesia yang ke 67 tahun, kami pemuda-pemudi Indonesia memberikan penghargaan sebesar-besarnya kepada pejuang yang telah mengorbankan darah dan air mata mereka untuk bangsa ini..Pengorbanan kalian telah di sia-siakan oleh para Pemimpin yang hanya mementingkan keluarga,perut,& Partainya sendiri,Rakyat baru di tengok ketika PEMILU tinggal hitung Hari dengan mengharap suara & dukungan mereka...namun Ketika PEMILU usai,maka Rakyat kembali dicampakkan & kembali terjadi kesenjangan antara si kaya & si miskin,si kaya makin kaya & si miskin makin miskin...Para pejabat pemerintah makin kaya & rakyat makin miskin dibuatnya...kekayaan Alam Indonesia akhirnya kembali dinikmati oleh segelintir orang khusunya para pejabat,aparatur negara & Pihak Asing..Namun Rakyat hanya mendapatkan janji kosong berbuah dusta & kebohongan berbalut penderitaan ..</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;">.</span></div>
</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;">AKANKAH DISERAHKAN KEPADA PEMIMPIN DARI RAS KORUPTOR DAN PARTAI KORUPTOR ?... bisa-bisa NEGARA DAN PEMERINTAHANYA DIPRIVATISASI !!!!</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;"><br /></span></div>
</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 13.63636302947998px; text-align: left;">NUSANTARA MILIK KITA SEMUA ! Let's Go 1234</span></div>
</span></div>
</div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; display: inline;"><span style="color: #141823; line-height: 17.99715805053711px;"></span></span></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: right;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; display: inline;"><span style="color: #141823; line-height: 17.99715805053711px;"><span style="line-height: 17.99715805053711px;"><span style="line-height: 17.99715805053711px;"><i>(Wangsit: </i></span><i style="line-height: 17.99715805053711px;"><a href="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=681289185261021&set=a.259550180768259.60314.142159785840633&type=1&theater" target="_blank">THE EASTIG<span style="font-size: x-small;">ERS</span></a><span style="font-size: x-small;">)</span></i></span></span></span></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; display: inline;"><span style="color: #141823; line-height: 17.99715805053711px;"><span style="line-height: 17.99715805053711px;"><span style="font-size: x-small;"><i style="line-height: 17.99715805053711px;"><br /></i></span></span>
</span></span></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; display: inline;"><span style="color: #141823; line-height: 17.99715805053711px;"><span style="line-height: 17.99715805053711px;"><span style="font-size: x-small;"><i style="line-height: 17.99715805053711px;">-----</i></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; display: inline;"><span style="color: #141823; line-height: 17.99715805053711px;"><span style="line-height: 17.99715805053711px;"><span style="font-size: x-small;"><i style="line-height: 17.99715805053711px;">-- <a href="http://www.sarkub.biz/">www.sarkub.biz</a> --</i></span></span></span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; display: inline;"><span style="color: #141823; line-height: 17.99715805053711px;"><a href="https://scontent-b-sin.xx.fbcdn.net/hphotos-prn2/t1.0-9/10153123_1392471511034220_8358706398829115663_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="141" src="https://scontent-b-sin.xx.fbcdn.net/hphotos-prn2/t1.0-9/10153123_1392471511034220_8358706398829115663_n.jpg" width="400" /></a></span></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; display: inline;"><span style="color: #141823; line-height: 17.99715805053711px;"><span style="line-height: 17.99715805053711px;"><span style="font-size: x-small;"><i style="line-height: 17.99715805053711px;"><br /></i></span></span></span></span></span></div>
</div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; display: inline;"><span style="color: #141823; line-height: 17.99715805053711px;"><span style="line-height: 17.99715805053711px;">
</span></span></span></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; display: inline;"><span style="color: #141823; line-height: 17.99715805053711px;">
</span></span></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4014520844855649162.post-22006065109828288772014-04-17T10:49:00.001+07:002014-04-17T10:54:05.115+07:00Berebut Suara Massa NU<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeTf0qLmErd3SjpjZsY2zAJNMPxTdnhloy8G_VYAuWqxxltaFcvfgkpxJ2zlZXbahaLq9yLJMiZmznRiSoUQUtkQ43BtvwWRWrIMBB1SPM22o6Ek89JmK3pGWCGjlEoRO4yGLp0Gk8dKd8/s1600/gus+dur+dikhianati.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeTf0qLmErd3SjpjZsY2zAJNMPxTdnhloy8G_VYAuWqxxltaFcvfgkpxJ2zlZXbahaLq9yLJMiZmznRiSoUQUtkQ43BtvwWRWrIMBB1SPM22o6Ek89JmK3pGWCGjlEoRO4yGLp0Gk8dKd8/s1600/gus+dur+dikhianati.jpg" height="320" width="232" /></a></div>
<h1 class="judul" style="background-color: white; color: #202020; line-height: 32px; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large; font-weight: normal;">Jokowi dan Prabowo Adu Kuat Rangkul Suara NU</span></h1>
<div style="line-height: 22px; text-align: justify;">
</div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 20px; padding: 0px;">
</div>
<div style="line-height: 22px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo; dan dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, kian gencar menyambangi tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah menjelang pemilihan umum presiden dan wakil presiden, Juli mendatang. Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, mengatakan massa NU dan Muhammadiyah bisa menjadi penentu kemenangan calon presiden nanti. "Kedua organisasi ini memiliki massa besar," kata Qodari saat dihubungi, Rabu 16 April 2014.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 22px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 22px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 22px;">Jokowi mengunjungi markas Pengurus Besar NU, Senin lalu. Prabowo mendatangi kediaman Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, besok malamnya. Sebelumnya, Jokowi bersafari ke tokoh NU, seperti Mustofa Bisri; dan tokoh Muhammadiyah, Syafii Maarif, serta Ketua Umum Din Syamsuddin. Prabowo mengunjungi Pesantren Miftahul Ulum bersama mantan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi.</span><br />
<a name='more'></a></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 22px;">
</span>
<br />
<div style="background-color: white; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Qodari memperkirakan massa NU mencapai 33 persen dan Muhammadiyah 7-9 persen dari jumlah pemilih. Qodari mengingatkan, pendekatan terhadap tokoh kedua organisasi belum menjamin kemenangan. Berkaca dari Pemilu 2004, Qodari mencontohkan Megawati yang menggandeng Hasyim Muzadi--ketika itu Ketua Umum PBNU--serta Wiranto yang menggandeng Salahuddin Wahid. "Tapi suara warga NU masuk ke SBY," katanya. "Jadi, calon presiden juga harus mengunjungi basis massa di bawah."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 22px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Wakil Ketua Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, kalau partainya dipercaya duduk di pemerintahan, PDI Perjuangan akan memberi ruang bagi kedua organisasi itu di bidang pendidikan, pertanian, dan perekonomian. "PDI Perjuangan ingin NU dan Muhammadiyah membantu mengelola umatnya agar Indonesia lebih berdikari di ranah ekonomi, budaya, dan politik."</span></span></div>
<div style="line-height: 22px; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTcc-eP86Ez84Rzn_4ZVWdzE4teBPWhqMRjeK2JoVk8HJwTsEArPwQPPtHh5__aVVmPLATpjf_zXBoQtzheNSphG60m81bE5uJcjwHy6U1nYcMvHbQB7LsK8-2jZi6oKoV3fvmOypwV-tG/s1600/index.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTcc-eP86Ez84Rzn_4ZVWdzE4teBPWhqMRjeK2JoVk8HJwTsEArPwQPPtHh5__aVVmPLATpjf_zXBoQtzheNSphG60m81bE5uJcjwHy6U1nYcMvHbQB7LsK8-2jZi6oKoV3fvmOypwV-tG/s1600/index.jpg" height="236" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 22px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: inherit; line-height: 22px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 22px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi, mengatakan Gerindra harus bergerak cepat meraih dukungan dari massa di kedua organisasi itu. Jika Gerindra duduk di pemerintahan, kata Suhardi, Gerindra akan mengembangkan program pembinaan umat, mulai dari segi keagamaan hingga peningkatan sumber daya manusia.</span></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 22px;">
</span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 22px;">Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengatakan organisasinya tak akan terjun ke politik praktis. NU, kata Said, fokus ke pemberdayaan masyarakat bawah. Said tak mengarahkan <em>nahdliyin</em>memilih calon presiden tertentu, tapi ia memaparkan kriteria pemimpin, seperti cerdas, berilmu, adil terhadap masyarakatnya, berani dan tegas mengemban amanat, serta fisiknya sehat. "Pemimpin tak perlu datang dari partai berlatar Islam," ucapnya setelah menerima kunjungan Jusuf Kalla kemarin.</span></div>
<span style="line-height: 22px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</span></span>
<br />
<div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 22px;"><i><span style="font-family: inherit;">(wangsit: </span>pemilu.tempo.co)</i></span></div>
<span style="line-height: 22px;">
</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4014520844855649162.post-17843435183794039622014-04-14T16:18:00.002+07:002014-04-14T16:39:24.340+07:00Gemar Nyarkub, Caleg Sukses Tanpa Tim Sukses<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjH9omk3UIOWMUeRvziLzTEDDP0BLuoVTziL4kxTFlQCh4TbcRt8EemfJqkRf-Broo5HY8jx2BgfRNNECHgsmMmlZIKbON195OkPH-ot4w39ikYgL7r5JX7snNDLqzwTFiooGYQLKbFWJrR/s1600/golokar+1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjH9omk3UIOWMUeRvziLzTEDDP0BLuoVTziL4kxTFlQCh4TbcRt8EemfJqkRf-Broo5HY8jx2BgfRNNECHgsmMmlZIKbON195OkPH-ot4w39ikYgL7r5JX7snNDLqzwTFiooGYQLKbFWJrR/s1600/golokar+1.jpg" height="194" width="200" /></span></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 15px; line-height: 25px;"><i><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">.."Bedanya, saya bawa masyarakat untuk tour dan berwisata religi ke makam-makan atau ziarah (nyarkub, red)" ..</span></i></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 15px; line-height: 25px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 15px; line-height: 25px;">Kosasih (39), calon legislatif (caleg) dari Partai Golkar mengklaim telah berhasil merebut suara tertinggi se-Kota Tangerang.</span></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 15px; line-height: 25px;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 15px; line-height: 25px;">Pria yang berwiraswasta sebagai distributor alat-alat rumah tangga tersebut mengatakan, meski kepastian akan tetap menunggu Pleno KPU Kota Tangerang, tetapi dirinya sudah mendapatkan informasi dari quick count pribadinya.</span></span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 15px; line-height: 25px;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 15px; line-height: 25px;">"Hasilnya di TPS daerah pemilihan Kecamatan Pinang-Kecamatan Cipondoh bahwa suara saya hingga pukul 21.00 WIB semalam perhitungan mencapai 8.270 suara," ujar Kosasih, Sabtu (12/4).</span></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 15px; line-height: 25px;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 15px; line-height: 25px;">Suara tersebut belum termasuk dengan suara yang ada di TPS Panunggangan, Panunggan Utara, dan Pakojan serta sebagian kelurahan lain yang juga belum masuk.</span></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 15px; line-height: 25px;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 15px; line-height: 25px;">"Saya yakin bisa tembus 10.000 atau minimal 8.700 suara. Ini berkat doa dari keluarga," jelasnya.</span></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 15px; line-height: 25px;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 15px; line-height: 25px;">Padahal menurut Kosasih, dia hanya menargetkan 7.000 suara untuk menjadi anggota DPRD Kota Tangerang. Adapun faktor kemenangan karena dirinya melakukan sosialisasi sebelum maju menjadi calon anggota DPRD.</span></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 15px; line-height: 25px;">
</span></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 15px; line-height: 25px;"><br /></span></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 15px; line-height: 25px;">
</span></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 15px; line-height: 25px;"></span></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 15px; line-height: 25px;">
</span></span>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR6dNEUbqKCEyHCAf4DwOjs5y5m8NCFcz4lMYpL5OGqxKxz_YwGYdgujvcb6G7rKhYHAJ62i6unGmH_3fX1Dnt7TQqOfD3fd5JzLAIjKF0Yw4guKezdWeRUJDQaCeyDopLNZ3B68WHUf4z/s1600/ini-trik-kosasih-caleg-menang-tanpa-tim-sukses-di-tangerang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR6dNEUbqKCEyHCAf4DwOjs5y5m8NCFcz4lMYpL5OGqxKxz_YwGYdgujvcb6G7rKhYHAJ62i6unGmH_3fX1Dnt7TQqOfD3fd5JzLAIjKF0Yw4guKezdWeRUJDQaCeyDopLNZ3B68WHUf4z/s1600/ini-trik-kosasih-caleg-menang-tanpa-tim-sukses-di-tangerang.jpg" height="200" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="background-color: #f1f1f1; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 11px; text-align: left;"><i>Trik Kosasih caleg tertinggi di Tangerang</i></span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Niat saya nyalon malah setelah saya mendapatkan kenikmatan dalam membantu masyarakat. 10 tahun saya bersosialisasi turun ke masyarakat," ujar pria yang pernah menjabat sebagai Bendahara PK Golkar Pinang, Wakil Ketua PK Golkar Pinang dan saat ini menjadi Plt Ketua PK Golkar Pinang.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menurut dia, cara paling efektif yang dia rasakan dapat memenangkan hati rakyat, yakni dengan hadir di setiap majelis taklim. Bukan kah caleg lain juga melakukan hal yang sama?</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Bedanya, saya bawa masyarakat untuk tour dan berwisata religi ke makam-makan atau ziarah," ujar suami dari Hj Sri Mihnati itu.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kosasih mengaku, sebelum dirinya berniat maju menjadi caleg, memang sudah sering membawa masyarakat di sekitarnya untuk berziarah.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Alhamdulillah, dari hanya satu mobil Elf, bisnis saya menjadi lancer. Kini sudah ada 10 bus bermuatan masing-masing 60 orang. Masyarakat masih sering meminjamnya untuk berziarah," terangnya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dia meyakini dari 100 persen pemilihnya saat ini, 90 persennya adalah masyarakat yang pernah ikut dalam ziarah ke sejumlah makam tersebut.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Ini kan bicara terkait trik, tetapi trik saya kan positif. Saya pernah ngantar ke Tasik Malaya dan Cirebon, jadi tidak hanya di sekitar Banten saja," terangnya. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lalu apa alasan Kosasih menjadi caleg, menurut Kosasih tujuan dari niatannya itu agar bisa membagi ilmunya kepada masyarakat.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Ya pertama itu, kedua saya bisa mengawal program pembangunan terutama di wilayah saya, dan Kota Tangerang pada umumnya," ucap Ayah dari Widya Fitria Paramitha, Rizky Putera Pratama dan Syahilla Queenita Az-Zahra itu.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pria yang asli warga Jalan KH Hasyim Ashari, Kelurahan Nerogtog, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang itu pun mengaku tak ada tim sukses dalam pencalonannya. Artinya tidak ada strategi khusus yang disiapkan dia.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Justru, kata dia, masyarakat sendiri yang berinisiatif membantunya. "Tim sukses saya, ya masyarakat sendiri. Mereka yang memfoto hasil di TPS, semua melaporkan seperti sudah tersistem," terangnya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Adapun saksi, dirinya yang dia siapkan. Umumnya berada di luar TPS untuk menyaksikan langsung setiap peristiwa di TPS. "Kecuali di kantong-kantong suara yang banyak, saya baru siapkan saksi," tuturnya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Setelah mendapati suara sebanyak itu, Kosasih mengaku terkejut bukan kepalang. Sebab, pada Pemilu 2009 lalu juga pemegang rekor tertinggi adalah caleg Partai Golkar bernama Tara.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Dia mendapat sekitar 7.200 suara, Alhamdulillah saya lebih tinggi. Ini bukti Golkar sebagai partai lama dari generasi ke generasi tetap dipercaya masyarakat, meskipun pemilih saya sebanyak itu memilih semua ke saya, bukan ke partai," terangnya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lalu apa yang akan dilakukannya setelah jadi nanti, Kosasih menjawab apa yang dikerjakannya pada saat seusai dilantik nanti akan benar-benar pesan dan cita-cita masyarakat terwujud. "Sebenarnya tak banyak yang diminta masyarakat, hanya pointnya infrastruktur dan lapangan pekerjaan. Saya yakin itu bisa saya kawal," katanya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Meski begitu, dengan posisi suara yang begitu aman dan bahkan berlebih. Dia meminta agar suara dirinya tidak dikurangi. "Saya jangan dizalimi, itu harapan saya kepada seluruh petugas panitia dalam Pileg 2014 ini," tutupnya. (wangsit : merdeka.com)</span></div>
<span style="font-size: 15px; line-height: 25px;">
</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4014520844855649162.post-43590080939955814912014-04-12T07:09:00.001+07:002014-04-12T07:09:22.694+07:00Sungguh Terlaluuu... Sejumlah Caleg Minta Kembali Sumbangan Masjid<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8YJOORayA1SWhwiib1KDqa_pNln5Br2IO5yW3dnoTtelvg1qtdPyqYXZOQ5locNE8qxYeECuewo9I-Sg9gZ7DItU0H2DiCw8DzZ3m4LfNi5N3pMotGkO-5HiXxmiy0sLvhtAvUMyxKye3/s1600/caleg+gagal.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8YJOORayA1SWhwiib1KDqa_pNln5Br2IO5yW3dnoTtelvg1qtdPyqYXZOQ5locNE8qxYeECuewo9I-Sg9gZ7DItU0H2DiCw8DzZ3m4LfNi5N3pMotGkO-5HiXxmiy0sLvhtAvUMyxKye3/s1600/caleg+gagal.jpg" height="200" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #4b4b4b; line-height: 24px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Panitia renovasi Masjid Al Aqsha di Desa Riso, Kecamatan Tapango, Polewali Mandar, kebingungan lantaran harus mengembalikan uang sumbangan dari sejumlah calon anggota legislatif yang diduga gagal. Padahal, uang tersebut sudah masuk ke kas masjid dan diumumkan ke publik.<a name='more'></a></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #4b4b4b; line-height: 24px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<span style="background-color: white; color: #4b4b4b; line-height: 24px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Muhammad Daming, bendahara Masjid Al Aqsha, mengaku pihaknya menerima sumbangan dari sejumlah caleg dengan total Rp 7,5 juta. Namun setelah pemungutan suara pada 9 April kemarin, tiba-tiba sejumlah caleg meminta agar uang sumbangan itu dikembalikan. </span></div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="color: #4b4b4b; line-height: 24px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<span style="background-color: white; color: #4b4b4b; line-height: 24px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Sumbangannya sudah dimasukkan ke kas dan diumumkan ke publik bahwa ada caleg yang menyumbang ke masjid. (Namun) saya heran ternyata (sumbangan) diminta kembali," ujar Muhammad Daming kepada <em>Kompas.com</em>, Jumat (11/4/2014).</span></div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="color: #4b4b4b; line-height: 24px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<span style="background-color: white; color: #4b4b4b; line-height: 24px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menurut Daming, kendati sumbangan tersebut telah dialokasikan untuk renovasi Masjid Al Aqsha yang kini tengah berjalan, pihaknya siap mengembalikan uang tersebut. </span></div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="color: #4b4b4b; line-height: 24px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<span style="background-color: white; color: #4b4b4b; line-height: 24px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Hanya saja syaratnya, saat pengembalian, semua pengurus masjid, tim sukses, dan caleg bersangkutan duduk satu lokasi agar tak menimbulkan fitnah di kemudian hari," ucap Daming. </span></div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="color: #4b4b4b; line-height: 24px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<span style="background-color: white; color: #4b4b4b; line-height: 24px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Rekan Daming yang juga panitia renovasi masjid, Yadi, mengaku heran, dana sumbangan yang semula diberikan sang caleg sebelum pemilu dengan alasan ikhlas membantu renovasi, belakangan ternyata diminta kembali. </span></div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="color: #4b4b4b; line-height: 24px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<span style="background-color: white; color: #4b4b4b; line-height: 24px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Yadi bingung dan tak mengerti, apa alasan sang caleg meminta sumbangannya dikembalikan. </span></div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="color: #4b4b4b; line-height: 24px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<span style="background-color: white; color: #4b4b4b; line-height: 24px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Kalau ikhlas menyumbang ke masjid, mestinya tak diminta kembali. Kan sudah disumbangkan dan diumumkan secara terbuka,” kata Yadi. </span></div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="color: #4b4b4b; line-height: 24px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<span style="background-color: white; color: #4b4b4b; line-height: 24px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baik Muhammad Daming maupun Yadi menyatakan sepakat mengembalikan sumbangan dengan pamrih tersebut kepada sejumlah caleg. Menurut mereka, sejumlah pengurus masjid lainnya pun merasa malu dengan ulah para caleg tersebut. <i>(wangsit: </i></span><em style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kompas.com)</em></div>
</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4014520844855649162.post-43712928699302793932014-04-10T11:15:00.004+07:002014-04-10T11:51:08.872+07:00Ternyata "Satria Bergitar Effect" Lebih Dasyat Dibanding "Jokowi Effect"<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLGJpoNv0LuqgKCYrhxGzpOj9BBTe3OeettyzrSvtQ-Y3eQgbOpDGzn1Al1EYTsc3u6qY04ZNbioCp1HHWmZB74Sy-uB5RbosF7ryJv3DP80zVQ6euwQpNz-1zIkrqpasrHSPVzU1dhG3j/s1600/9_beritagar-baliho-ksatria-bergitar-250713_l.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLGJpoNv0LuqgKCYrhxGzpOj9BBTe3OeettyzrSvtQ-Y3eQgbOpDGzn1Al1EYTsc3u6qY04ZNbioCp1HHWmZB74Sy-uB5RbosF7ryJv3DP80zVQ6euwQpNz-1zIkrqpasrHSPVzU1dhG3j/s1600/9_beritagar-baliho-ksatria-bergitar-250713_l.jpg" height="320" width="320" /></span></a></div>
<div style="color: #1f1f1f; line-height: 30px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perolehan suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berdasarkan hasil sementara hitung cepat beberapa lembaga dinilai cukup mengejutkan. Pengamat Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, suara PKB yang relatif tinggi itu disebabkan oleh faktor pedangdut Rhoma Irama sebagai salah satu bakal calon presiden PKB. Dia menilai, <em>Rhoma effect</em> lebih kuat dibanding<em>Jokowi effect</em>.</span></div>
<div style="color: #1f1f1f; line-height: 30px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="color: #1f1f1f; line-height: 30px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Fenomenalnya PKB di 2014 adalah salah satu faktor yang menghambat 'Jokowi effect'. Rhoma Irama pengaruhnya sangat besar. 'Rhoma effect' ternyata lebih kuat dibanding 'Jokowi effect'," kata Hendri saat dihubungi <em>Kompas.com</em>, Kamis (10/4/2014).</span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="color: #1f1f1f; line-height: 30px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="color: #1f1f1f; line-height: 30px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Selain Rhoma, PKB juga mengusung dua bakal capres lainnya, yakni mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Hendri menilai, pengaruh dari dua tokoh ini juga cukup besar, tetapi tidak sebesar Rhoma.</span></div>
<div style="color: #1f1f1f; line-height: 30px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="color: #1f1f1f; line-height: 30px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Mereka melakukan komunikasi politik yang luar biasa. Konvensi rakyat yang digalang PKB ini cukup berhasil," ujarnya.</span></div>
<div style="color: #1f1f1f; line-height: 30px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="color: #1f1f1f; line-height: 30px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Meski efek Rhoma cukup besar, Hendri menilai, PKB tidak akan mengambil risiko untuk menjadikan Rhoma sebagai capres atau cawapres. Di balik popularitasnya yang sangat tingi, dia menilai kapasitas Rhoma masih diragukan.</span></div>
<div style="color: #1f1f1f; line-height: 30px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="color: #1f1f1f; line-height: 30px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Kemungkinan Mahfud (yang dipilih untuk maju). Tapi kalau memang PKB berhasil masuk di pemerintahan, kemungkinan Rhoma akan dikasih posisi menteri atau kepala lembaga tertentu," ucapnya.</span></div>
<div style="color: #1f1f1f; line-height: 30px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="color: #1f1f1f; line-height: 30px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Selain faktor tiga bakal capres tersebut, Hendri juga melihat beberapa faktor lain yang membuat suara PKB melonjak. Misalnya, "penggunaan" musisi Ahmad Dhani untuk mendulang suara. Selain itu, PKB juga jarang digoyang dengan isu miring di media massa.</span></div>
<div style="color: #1f1f1f; line-height: 30px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Selama ini media terfokus kepada empat partai besar PDI-P, Golkar, Gerindra, dan Demokrat," pungkas Hendri.</span></div>
<div style="color: #1f1f1f; line-height: 30px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="color: #1f1f1f; line-height: 30px;">
<span style="color: #4b4b4b;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hasil hitung cepat <em>Kompas</em> berdasarkan data yang terkumpul sebesar 93 persen, PKB memperoleh 9,13 persen. Pada Pemilu 2009, PKB memperoleh 4,9 persen suara. Namun, hasil resmi baru akan diumumkan Komisi Pemilihan Umum nantinya. </span></span><i style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">(sumber: </span><span style="color: #1f1f1f;">indonesiasatu.kompas.com</span><span style="color: #1f1f1f;">)</span></span></i></div>
<div style="color: #1f1f1f; line-height: 30px;">
<i style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;"><span style="font-size: x-small;"><span style="color: #1f1f1f;"><br /></span></span></i></div>
<div style="color: #1f1f1f; line-height: 30px; text-align: justify;">
<span style="text-align: right;"><span style="color: #1f1f1f; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBnUer27cWNUP_bd69AYl6-3bMv5OUjco1UN3GGymR0a8xYyPdv-R4U43b7ivztp31AH0ATRF_mW8Sf884q5mH-Vh1enHVYO_H627jSorXWSaJgDh5MeUNU2YqyWeMOkqHxheyTFCIIMtO/s1600/wani+piro.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBnUer27cWNUP_bd69AYl6-3bMv5OUjco1UN3GGymR0a8xYyPdv-R4U43b7ivztp31AH0ATRF_mW8Sf884q5mH-Vh1enHVYO_H627jSorXWSaJgDh5MeUNU2YqyWeMOkqHxheyTFCIIMtO/s1600/wani+piro.gif" /></a></div>
<div style="color: #1f1f1f; line-height: 30px; text-align: justify;">
<b style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: right;">Analisis Dukun Politik</b></div>
<div style="color: #1f1f1f; line-height: 30px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="color: #1f1f1f; line-height: 30px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tak ada kejutan berarti dari hasil Pemilu Legislatif yang digelar rabo (9/04) kemarin. Berdasar hasil Quick Qount beberapa lembaga survey, hasilnya tak jauh beda dengan hasil survey beberapa lembaga yang digelar beberapa hari atau bahkan beberapa minggu sebelum Pileg, yakni menempatkan PDI Perjuangan sebagai pemenang dan terlemparnya Demokrat dari tiga besar.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #1f1f1f; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 30px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #1f1f1f; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 30px;">Namun berdasar hasil hitungan cepat beberapa lembaga survey, PKB adalah partai yang meraup hasil cukup maksimal, bahkan hasilnya melebihi survey sebelum pileg. Padahal karena sebab tertentu, PKB jelas kehilangan sayap dukungan dari barisan Gusdurian yang memang masih enggan membela PKB jika masih dipimpin Muhaimin Iskandar.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #1f1f1f; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 30px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #1f1f1f; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 30px;">Ada beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan fenomena PKB tersebut, salah satunya adalah keputusan PKB yang mengusung raja dangdut Rhoma Irama sebagai Capres. Tentu alasan lain semacam tak adanya partai ‘lain’ yang dianggap bisa mewadahi aspirasi kaum nahdliyyin juga tak bisa diabaikan begitu saja. Tak lolosnya PKNU sebagai partai peserta juga merupakan ‘berkah’ bagi PKB, sebab hampir sebagian besar pendukung PKNU kembali ke PKB.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #1f1f1f; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 30px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #1f1f1f; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 30px;"><b><i>Suara PKB Terdongkrak oleh Pencapresan Rhoma?</i></b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #1f1f1f; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 30px;"><br />Pada saat PKB mencalonkan Rhoma Irama sebagai Capres, semua tentu sudah mafhum bahwa PKB hanya akan memanfaatkan figur Rhoma yang memang sangat terkenal dikalangan akar rumput dan pedesaan untuk mendulang suara PKB. Meski Muhaimin Iskandar beberapa kali berlagak serius ketika ditanya wartawan tentang pencapresan Rhoma, namun sejatinya hal tersebut hanyalah strateginya belaka. Sebab ia tentu sadar bahwa syarat sebuah partai bisa mencapreskan itu tidak mudah, tapi minimal partai tersebut harus memperoleh suara 20 persen.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #1f1f1f; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 30px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #1f1f1f; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 30px;">Hal di ataslah sejatinya yang menjadi sasaran PKB, terlebih dalam perjalanannya, beberapa DPC dan DPW PKB juga mencapreskan Mahfud MD dan bahkan Jusuf Kalla. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa pencapresan Rhoma sejatinya tak serius dan hanya dimanfaatkan popularitasnya saja.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #1f1f1f; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 30px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #1f1f1f; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 30px;">Yang menarik, perolehan suara PDI Perjuangan tak sesuai harapan. Meski keluar sebagai pemenang, namun dengan hasil 19-20 persen sesungguhnya di luar target. Sebab PDI Perjuangan pada awalnya menargetkan suara dikisaran 25-30 persen agar lebih leluasa mengegolkan Jokowi sebagai presiden.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #1f1f1f; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 30px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #1f1f1f; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 30px;">Pencapresan Jokowi beberapa minggu sebelum pileg yang diharapkan bisa mengatrol suara PDI Perjuangan juga tak terbukti. Hal ini sebetulnya pada detik-detik terahir sebelum pileg sudah bisa terbaca bahwa pencapresan Jokowi tak otomatis membawa keuntungan suara bagi PDI Perjuangan. Ada beberapa alasan yang menunjang argumen di atas;</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #1f1f1f; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 30px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #1f1f1f; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 30px;"><b>Jokowi yes, PDI P No..!</b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #1f1f1f; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 30px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #1f1f1f; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 30px;">Kehadiran slogan “Jokowi yes, PDI Perjuangan No” adalah jawaban sahih bahwa pendukung Jokowi yang begitu banyak tak otomatis memilih partai pengusungnya. Mereka beranggapan bahwa dalam pileg, mereka bebas menentukan wakil-wakilnya di legislatif. Hal ini jelas tak ada sangkut pautnya dengan pemilihan presiden nanti.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #1f1f1f; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 30px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #1f1f1f; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 30px;">Sebagai pendukung analisa di atas, beberapa waktu yang lalu, saat kampanye di Jateng, Harjanto Y Thohari, salah satu Ketua Golkar, cukup kaget ketika mendengar jawaban dari simpatisan Golkar bahwa mereka akan memilih Jokowi dalam Pilpres. Pernyataan dan keyakinan pilihan sebagaimana yang diungkapkan simpatisan Golkar tadi tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada simpatisan partai lain. Dalam arti, pilihan partai dan Capres berbeda.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #1f1f1f; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 30px;"><br /></span></span></div>
<span style="color: #1f1f1f; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 30px; text-align: right;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #1f1f1f;"><span style="line-height: 30px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mari kita tunggu Jokowi effect pada pilpres nanti, apakah benar-benar sesuai dengan prediksi hasil beberapa lembaga survey yang menempatkannya diperingkat teratas, ataukah justru akan ada kejutan lainnya. </span><i><span style="font-family: inherit;">(sumber <a href="http://politik.kompasiana.com/2014/04/10/rhoma-effect-lebih-dahsyat-dari-jokowi-effect-646374.html" target="_blank">Kompasiana</a>)</span></i></span></span></div>
</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4014520844855649162.post-79532440548746566712014-04-08T11:21:00.000+07:002014-04-08T11:36:34.951+07:00Jual Gas Murah Ke Cina, Pertahun Indonesia Rugi Rp. 500 Trilyun<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvCpVCfaBx1TgSNr4eEiM3GU77-kBzdpld9sJNTRCdIzkuu2N9SOFe0hNuo9UeY5s3ZxEn5hOLPSu6kqXatpS6CNnM795eQnSknGJmhyphenhyphenUtMKM_hWr-dP-V1qtTsm1kDU9MlF04TZE1vVs7/s1600/bendera+robek.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvCpVCfaBx1TgSNr4eEiM3GU77-kBzdpld9sJNTRCdIzkuu2N9SOFe0hNuo9UeY5s3ZxEn5hOLPSu6kqXatpS6CNnM795eQnSknGJmhyphenhyphenUtMKM_hWr-dP-V1qtTsm1kDU9MlF04TZE1vVs7/s1600/bendera+robek.jpg" height="320" width="277" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Pemerintah Harus Berani Stop Jual Gas Murah ke China</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pemerintah Indonesia diminta untuk segera melakukan perubahan dalam perjanjian jual beli gas dengan pemerintah China. Pasalnya, kerugian negara atas penjualan gas murah ke China diperkirakan sekitar Rp 500 triliun per tahun.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menurut pengamat migas dari Universitas Indonesia, Kurtubi, harus ada pihak yang bertangggung jawab atas penjualan gas murah tersebut selama 25 tahun. Ia memaparkan di negara manapun tidak ada yang mengunci mati kontrak harga gas, termasuk di negara komunis sekalipun.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Jika ada pelanggaran hukum, maka dengan rekomendasi ini, Indonesia bisa bilang ke China, kalau tidak mau beli dengan harga yang kami tetapkan, maka penjualan gas akan dihentikan. Itu caranya kalau mau, dan kalau berani juga. Saya juga bisa katakan, kalo ada pelanggaran maka China bisa kita sebut 'mencuri'," papar Kurtubi dalam diskusi KAMERAD bertajuk 'Stop Penjualan Gas Murah ke Fujian China', di Warung Daun Cikini, Rabu (12/3/2014).</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dikatakannya, akibat penjualan gas murah yang tak kunjung dinaikan harganya meski harga gas naik, negara mengalami kerugian yang berdampak kepada kesejahteraan rakyat.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan demikian, kata dia, pemerintah harus berani membentuk tim independen yang kredibel dengan anggota yang dipercaya masyarakat internasional. Tugas tim independen itu adalah menginvestigasi proses survei, pembangunan energi tangguh, hingga penjualan gas murah.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam kesempatan itu, Kurtubi juga mengatakan bahwa selama 12 tahun dirinya berjuang untuk menghentikan apa yang dilakukan oleh Indonesia.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Tahun ini saya mencalonkan diri masuk ke parlemen untuk mengubah hal ini," tuturnya.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di tempat yang sama, Kepala Urusan Komunikasi dan Publikasi SKK Migas Heru Setyadi mengatakan untuk mengubah kontrak penjualan gas ke China, harus ada kesepakatan antara kedua negara. Karena menurutnya tidak mudah untuk mengubah kontrak tersebut.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Asumsi untuk harga minyak, kita cari yang terbaik untuk negara. Kontrak itu diubah harus dua belah pihak yang sepakat," katanya.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ketika itu, kata Heru, pemerintah harus segera membuat keputusan. Karena jika gas itu tidak dijual ke China, Indonesia tidak akan mendapat untung.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Waktu itu kita mempunyai hubungan baik dengan China. Kalau tidak maka Rp 35 triliun itu tidak akan kita nikmati. Tapi sekarang show must go on," ujarnya.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Adapun pemerintah dinilai lebih senang menjual gas dari Papua ke perusahaan China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) dengan harga yang tidak sewajarnya. Penjualan gas ke China hanya 3,5 dollar AS per Metrik British Thermal Unit (MMBTU), sementara harga yang dipatok untuk internasional sebesar 18 dollar AS per MMBTU. Sedangkan harga jual gas di Indonesia justru lebih mahal, yakni 10 dolar AS per MMBTU. (tribunews)</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Berita Kilas Balik Gas LNG Tangguh.</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Seperti diketahui, kontrak LNG Tangguh ke China diteken 6 September 2002 saat Presiden Megawati berkuasa, meski Pemerintah China sebenarnya menolak untuk membeli gas dari Indonesia. Belakangan, Pemerintah China melunakkan sikapnya dan menerima pasokan LNG dari Tangguh yang dialokasikan untuk Provinsi Fujian. Volume gas yang dikapalkan ke Fujian sebanyak 2,4 juta ton per tahun.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Harga gas saat kontrak diteken sebesar 2,4 dolar AS per MMBTU. Harga menggunakan formula batas atas harga minyak mentah sesuai patokan Japan Cocktail Crude. Harga atas yang ditetapkan dipatok 24 dolar AS per barel. Artinya, meski harga minyak berada di atas 24 dolar AS per barel, perhitungan formula harga gas tetap tidak bisa lebih dari harga batas atas.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan mekanisme ceiling price tersebut, harga LNG Tangguh maksimal sebesar 3,35 dolar AS per MMBTU sesuai acuan harga minyak 38 dolar AS per barel, meski harga minyak mentah kini sudah menembus di atas 100 dolar AS per barel. <i>[Harian Rakyat Merdeka]</i></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Wapres China: Presiden RI yang Minta Murah</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Wakil Presiden China Xi Jinping menyatakan Presiden RI lah (Presiden RI saat itu, Megawati Soekarnoputri -red) yang minta harga murah untuk gas alam dalam kontrak LNG Tangguh.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pernyataan Xi ini disampaikan Wapres Jusuf Kalla saat diberi kesempatan Presiden Yudhoyono menjelaskan proses renegosiasi kontrak LNG dengan China di hadapan sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden di Kompleks Istana di Jakarta, Kamis (28/8) siang.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Itu presiden Indonesia yang minta," kata Kalla menirukan pernyataan Xi Jinping saat mereka bertemu di Beijing pekan lalu. "Benar, karena kita ini kan bersahabat, tapi mari kita bicara jangka panjang. Kalau kita bicara jangka pendek, OK proyek ini selesai. Bisa-bisa ini tidak akan jalan," tambah Kalla, mengulang percakapannya dengan Xi waktu itu.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penjelasan Kalla di hadapan sidang kabinet paripurna ini terkait rencana pemerintah untuk melakukan renegosiasi harga proyek LNG Tangguh. Harga gas alam dalam kontrak LNG ini dinilai sangat murah sehingga jika pada Oktober mendatang produksi gasnya sudah diekspor ke China, maka Indonesia akan mengalami kerugian.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menurut Kalla, wapres China seorang yang sangat terbuka sehingga mau diajak berdiskusi. "Coba lihat keadaan. Masak Anda akan membeli gas negeri kami dengan harga seperdelapan dari harga dunia sekarang ini," kata Kalla lagi menirukan jawabannya kepada Xi.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Oleh karena itu, tambah Kalla, pemerintah akan mengajukan harga dan formula, dan latar belakang baru untuk merevisi kontrak LNG Tangguh. Wapres Kalla menyatakan di akhir pertemuannya dengan wapres China, keduanya sepakat untuk membentuk tim negosiasi kembali. "Dan kami akan bertemu untuk merundingkan kembali kontrak itu," kata Kalla.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lebih jauh, mengambil hikmah kontrak LNG yang kontroversial ini, wapres minta tim yang akan dibentuk untuk menegosiaasi kembali kontrak itu tidak tergesa-gesa mengambil keputusan apalagi jika tanpa dasar.<i> (nasional.kompas.com/)</i></span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4014520844855649162.post-7967540461788545892014-04-08T07:50:00.000+07:002014-04-08T07:51:41.258+07:00Politik Gila, Gila Politik<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd9czsVmkGMPxCQw2e04WJ-vTLu0ihjTmeeuQs1G2a1lkZALOqpNTsyy7toDIeIBh3oRIE3yFN-gKQ4RQny7w1lIP1irrQBjAhgy_chBiO54UK-SxDBfJ7jQHaVmI_AHqtFS07R7fVPhyphenhyphenH/s1600/kotajogja-caleg-stress01042014092111.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd9czsVmkGMPxCQw2e04WJ-vTLu0ihjTmeeuQs1G2a1lkZALOqpNTsyy7toDIeIBh3oRIE3yFN-gKQ4RQny7w1lIP1irrQBjAhgy_chBiO54UK-SxDBfJ7jQHaVmI_AHqtFS07R7fVPhyphenhyphenH/s1600/kotajogja-caleg-stress01042014092111.jpg" height="200" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sudah ratusan juta bahkan milyaran dihabiskan, berbagai cara dilakukan mulai mendatangi dukun politik sampai money politik. Ritul-ritual politik juga dijalankan, namun suara yang diperoleh jauh dari harapan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Banyak Caleg Gagal yang mengalami depresi, stress berat masuk Rumah Sakit Jiwa, terapi alternatif, ada juga yang menjadi gila bahkan sampai bunuh diri minum racun.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jika anda caleg gagal, bertawakallah. Pasrahkan semua kepada Allah SWT. Segera bawa bekal secukupnya dan berangkat nyarkub ke makam auliya terdekat. Baca wirid & shalawat agar pikiran tenang & adem.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Habib Muhammad Luthfi bin Yahya dawuh: "‘jangan ta’aluk (menggantungkan hati) terhadap dunia. Allah Swt membuat langit tanpa tiang, surga tanpa desain". Jangan menggantungkan harapan terlalu tinggi kepada orang. </span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Simak klik <i><a href="http://www.sarkub.com/2014/teladan-caleg-calon-legislatif-dari-pekalongan">Wangsit utk Caleg</a> </i></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berikut 23 Kisah Caleg Gagal, Semoga bisa menjadi pelajaran & bermanfaat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Caleg SK di Dapil I Kabupaten Sumbawa menarik kembali bantuan sebuah mesin genset yang di sumbangkannya ke mesjid. Selain itu, ia juga menarik bantuan dana sebesar Rp 1 juta yang disumbangkannya ke dua mushallah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Caleg AH di Dapil I Kabupaten Sumbawa, sebelumnya ia menyumbang 100 buah kursi plastik dan 25 zak semen ke sebuah MTS di Kecamatan Labangka, Namun karena kecewa tidak meraih suara yang diharapkan, AH menarik kembali kursi dan semen tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Oknum caleg di Kota Sumbawa Besar yang tidak disebut nama dan parpolnya, meminta kembali uang sebesar Rp 20 ribu per orang yang diberikan dengan target 50 hingga 60 suara. Namun di pemilu, perolehan yang ada hanya ada saksi dan keluarga tim sukses.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Caleg nomor urut 9 dari Partai Golkar dari Kota Bogor,Yuniar, melalui tim suksesnya berinisial SB, menarik kembali ratusan buku tabungan masing-masing senilai Rp50.000 bertuliskan Karya Nyata Sejahtera yang dibagikan saat kampanye di Kampung Muara, RW 11/14, Kelurahan Pasirjaya,Kecamatan Bogor Barat.Namun saat hasil suara dihitung, dari jumlah DPT yang jumlahnya sekitar 900 suara,nama Yuniar hanya memperoleh di bawah 10 suara di RW 11 dan 14.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5. Caleg Partai Golkar dari Daerah Pemilihan I Dumai Timur Aswin memalui tim suksesnya mencabut kembali lima tiang listrik yang telah dipasang untuk menyalurkan listrik kewarga setempat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">6. Caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Banjar, Jawa Barat, Srihayati, 23, ditemukan tewas gantung diri sekitar pukul 07.30 WIB Selasa (14/4).Ibu muda yang mencalonkan diri untuk daerah pemilihan (dapil) I Kota Banjar dengan nomor rut 8 itu ditemukan tewas di sebuah saung bambu di Dusun Limusnunggal RT01/01, Desa Bangunjaya,Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Ciamis.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">7. Seorang calon legislatif (caleg) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Pahala Sianipar ditemukan tewas di kediamannya, Senin (19/04) malam. Ia tewas bunuh diri akibat menenggak obat pembasmi serangga di dalam kamarnya. Di kediamannya Jalan Pintu Air, Kecamatan Medan Kota.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">8. Tim Sukses (TS) Caleg pun bisa stres bahkan mengakhiri hidupnya. Itu dibuktikan Muhammad Iqbal (28), TS seorang Caleg yang kalah. Lelaki yang menetap di Jalan Eka Surya, Gang Pribadi, Kelurahan Gedung Johor, Medan Johor ini nekat gantung diri di kediamannya, Jumat (10/4). Iqbal adalah TS seorang Caleg untuk DPRD Medan. Sejak dua bulan lalu dia aktif menjadi TS Caleg sebuah Parpol. Karena kesibukan sebelum dan saat kampanye. Lelaki dengan pekerjaan serabutan ini dikabarkan sering tak pulang ke rumah untuk ngurus kemenangan Caleg jagoannya. Karena itu, dia acap bertengkar dengan istrinya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">9. Lazuardi, seorang caleg DPRD Kota Pontianak, Kalimantan Barat, meninggal Senin (13/4) malam lalu. Ia meninggal beberapa jam setelah mengikuti penghitungan suara pemilu. Diduga caleg dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) ini meninggal karena terlalu lelah dan stres mengikuti rangkaian proses pemilu. Ditambah perolehan suara tak cukup</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">untuk menjadikannya legislator.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">10. Sri Sumini, caleg dari Partai Demokrat di Solo, Jawa Tengah, meninggal akibat serangan jantung dan lever padahari Minggu (12/4). Menurut keluarga, sejak masa kampanye hingga usai pencontrengan sang caleg lebih pendiam dan terkesan menyimpan beban pikiran.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">11. Di Cirebon, sebanyak 15 orang caleg mengalami depresi dan memilih melakukan pengobatan spiritual untuk menyembuhkan depresi kepada Ustaz Ujang Bustomi di Desa Sinarancang, Mundu, Cirebon.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">12. Seorang calon legislator daerah pemilihan Tangerang, di perumahan elit Alam Sutera Kunciran, stres dan marah-marah karena kalah dalam pemilu legislatif 9 April lalu.Sekitar pukul 17.00 WIB (9/4) saat penghitungan suara dilakukan, seorang pria (40) yang merupakan caleg dari partai tertentu, terlihat frustasi saat mengatahui kalah dalam perolehan suara. Dia merangkak di pinggir jalan dengan membawa-bawa cangkir sambil meminta-minta uang kepada orang yang berlalu lalang, katanya kembalikanuang saya, kata caleg itu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">13. Salah seorang caleg Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) dariBulukumba; Andi Langade Karaeng Mappangille Minggu (12/4) bersama tim suksesnya nekat melakukan penutupan jalan sepanjang 3 km. Tindakan tersebut diduga akibat perolehan suaranya yang tidak mencukupi menjadi caleg terpilih.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">14. Di Ternate, Maluku Utara, seorang caleg berinisial HT meminta kembali televisi yang sudah disumbangkan ke warga. Ini dilakukan karena perolehan suara sang caleg sangat rendah. Kejadian ini terjadi di RT 02 Kelurahan Falawaja II,Kota Ternate Selatan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">15. Seorang caleg di Cirebon, Jawa Barat, kini sering melamun dan mengurung diri. Nasib ini menimpa Iwan Setiawan, caleg Partai Patriot asal Kabupaten Kuningan. Apa yang dialami Iwan ini bisa jadi hanya satu dari banyak kasus yang bakal terjadi. Setelah mengetahui hasil penghitungan suara tidak sesuai harapan, pria berusia 29 tahun ini mendadak menjadi pendiam dan sering mengurung diri di kamar. Keluarganya menduga, perilaku Iwan Setiawan terjadi karena kekalahannya dalam pemilu 9 April lalu. Iwan Setiawan memang telah menghabiskan uang yang banyak untuk kampanye. Setidaknya Rp 300 juta ludes diguyurkan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">16. Ni Putu Lilik Heliawati (45), caleg nomor tiga Partai Hanura untuk DPRD Buleleng, meninggal dunia secara mendadak di rumahnya Desa Bengkel, Busungbiu, Kabupaten Buleleng.Musibah terjadi Kamis (9/4) malam sekitar pukul 23.30 Wita itu. Heliawati diduga meninggal akibat serangan jantung setelah menerima telepon dari tim suksesnya bahwa perolehan suara</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">yang bersangkutan tidak memenuhi harapan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">17. Caleg nomor urut 15 Daerah Pemilihan (Dapil) berinisial S Sirimau untuk DPRD Kota Ambon, hendak menarik kembali karpet yang telah disumbangkan kepada ibu-ibu pengajian setempat. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">18. Caleg DPRD Kulon Progo menarik kembali sejumlah hadiah dan sumbangan yang pernah ia berikan kepada warga Desa Karangsari, Pengasih, Kulon Progo. Caleg yang menarik kembali sumbangan kampanyenya itu, S, caleg perempuan.Saat masa kampanye, S cukup sering memberikan sumbangan dan hadiah kepada warga. Di Dusun Kamal, Karangsari, misalnya, ia memberikan 14 zak semen untuk pembuatan jalan konblok. Menurut warga, S juga memberikan bantuan alat musik drumband dan uang tunai Rp 2,5 juta. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">19. Di Kalimantan Tengah muncul dua caleg dan tiga simpatisan partai yang mengalami tekanan psikis. Dua dari lima orang itu mengalami gangguan jiwa ringan atau stres, seorang gangguan jiwa sedang atau depresi. Dua lainnya mengalami gangguan jiwa berat: terus mengoceh, murung, serta tak mau makan serta Minum. Kelimanya kini dirawat di Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat Kalawa Atei, Kalteng.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">20. Dahlan, caleg DPRD Bulukumba dari Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN). Caleg nomor urut tiga yang bertarung di Dapil I Kecamatan Herlang, Bonto Tiro dan Kajang ini, melakukan aksi penyegelan gedung SDN 225 Kajang-Kajang, Desa Borong, Kecamatan Herlang.Dahlan mulai menyegel sekolah ini sejak Sabtu (11/4) malam lalu dengan cara mengikat pintu gerbang sekolah menggunakan tali. Ia menyatakan, lahan yang ditempati gedung sekolah itu adalah miliknya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">21. Caleg EP dari partai RepublikaN menggusur 42 KK dari lahan tempat mereka tinggal di kawasan Daeo, desa Gura, kecamatan Tobelo, kabupaten Halmahera Utara (Halut). Tergusurnya warga itu dikarenakan ada pengusiran dari pemilik lahan yang beralasan bahwa tempat tinggal warga “menumpang” itu akan dibangun tempat usaha. EP yang merupakancaleg dari partai RepublikaN tak memperoleh satupun suara dari TPS para warga berdomisili, yang menjadi pemicu dari penggusuran tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">22. Tim sukses salah satu caleg dari partai Golkar di Dapil I Ternate (Ternate Selatan-Moti) yang menarik televisi yang diberikan di pangkalan ojek Falajawa II, Kelurahan Kayu Merah, termasuk merusak pangkalantersebut hanya beberapa jam setelah penghitungan suara berakhir.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">23. Tim sukses Caleg berinisial MG di Kelurahan Jati Ternate melakukan penarikan televisi dan bantuan semen. Hal ini dilakukan karena suara yang diperolehnya tidak sesuai dengan harapan. <i><span style="font-size: x-small;">(sumber: </span></i></span><i><span style="font-size: x-small;">dadan.blogdetik.com)</span></i></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4014520844855649162.post-23318016223819013772014-04-06T11:34:00.003+07:002014-04-06T11:37:14.704+07:00Gus Dur Menjaga Keutuhan NKRI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9dk9IYRPN5PA1QD4HYeYAj_wDYK0Da-TQwJL69_83RzayAxJg0hTHXtwxzgItbAJ9gO_AXsM3IgBfLRQy1WYI3s2CljU3mBZukbdbepB_ofHrWIZd6Q2RF7gmjjY93BBDiPKEhLMkqMZ-/s1600/gus+dur.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9dk9IYRPN5PA1QD4HYeYAj_wDYK0Da-TQwJL69_83RzayAxJg0hTHXtwxzgItbAJ9gO_AXsM3IgBfLRQy1WYI3s2CljU3mBZukbdbepB_ofHrWIZd6Q2RF7gmjjY93BBDiPKEhLMkqMZ-/s1600/gus+dur.jpg" height="225" width="320" /></span></a></div>
<div style="background-color: white; line-height: 13.63636302947998px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">..Negeri ini tetap utuh minus Timor Timur karena jasa Gus Dur. Beliau tanpa memikirkan kesehatan diri, tanpa memikirkan popularitas, berkejaran dengan sang waktu untuk mencegah kebakaran rumah besar Indonesia..</span></i></div>
<div style="background-color: white; line-height: 13.63636302947998px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></i></div>
<div style="background-color: white; line-height: 13.63636302947998px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di akhir tahun 1998 Gus Dur rawuh (datang) di Wonoi orang Wonosobo. Saat itu sedang ramainy<span class="text_exposed_show" style="display: inline;">a era reformasi, beberapa bulan setelah Pak Harto jatuh. Dan ini terjadi beberapa bulan sebelum Gus Dur menjadi orang nomer satu di Negeri ini. Beliau masih menjabat sebagai Ketua PBNU.</span></span></div>
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; display: inline; line-height: 13.63636302947998px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 13.63636302947998px;">Bertempat di Gedung PCNU Wonosobo, Gus Dur mengadakan pertemuan dengan pengurus NU dari Wonosobo, Banjarnegara, Pubalingga, Kebumen, Temanggung dan Magelang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 13.63636302947998px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 13.63636302947998px;">Tentu saja semua kiai ingin tahu pendapat Gus Dur tentang situasi politik terbaru. Penulis hadir di situ walaupun bukan kiai, dan duduk persis di depan Gus Dur. Penulis lah yang menuntun Gus Dur menaiki Lantai 2 PCNU Wonosobo.</span><br />
<a name='more'></a></div>
<br />
<br />
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
<i>“</i>Pripun Gus situasi politik terbaru?” tanya seorang kiai.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
“Orde Baru tumbang, tapi Negeri ini sakit keras.” kata Gus Dur.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
“Kok bisa Gus?”</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
“Ya bisa, wong yang menumbangkan Orde Baru pakainya emosi dan ambisi tanpa perencanaan yang jelas. Setelah tumbang mereka bingung mau apa, sehingga arah reformasi gak genah. Bahkan Negeri ini di ambang kehancuran, di ambang perang saudara. Arah politik Negeri ini sedang menggiring Negeri ini ke pinggir jurang kehancuran dan separatisme. Lihat saja, baru berapa bulan Orde Reformasi berjalan, kita sudah kehilangan propinsi ke-27 kita, yaitu Timor Timur.” kata Gus Dur.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
Kiai tersebut sebagaimana biasa, kalau belum mulai bicara. Pak Habibi, kita semua akan merasa kasihan dengan sikap Gus Dur yang datar dan seperti capek sekali dan seperti aras-arasen bicara. Tapi kalau sudah mulai, luar biasa memikat dan ruangan jadi sepi kayak kuburan, tak ada bunyi apapun selain pangendikan Gus Dur.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
Seorang kiai penasaran dengan calon presiden devinitif pengganti Pak Habibi yang hanya menjabat sementara sampai sidang MPR. Ia bertanya: “Gus, terus siapa yang paling pas jadi Presiden nanti Gus?”</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
“Ya saya, hehehe…” kata Gus Dur datar.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
Semua orang kaget dan menyangka Gus Dur guyon seperti biasanya yang memang suka guyon.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
“Yang bisa jadi presiden di masa seperti ini ya hanya saya kalau Indonesia gak pingin hancur. Dan saya sudah dikabari kalau-kalau saya mau jadi presidan walau sebentar hehehe...” kata Gus Dur mantab.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
“Siapa yang ngabari dan yang nyuruh Gus?” tanya seorang kiai.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
“Gak usah tahu. Orang NU tugasnya yakin saja bahwa nanti presidennya pasti dari NU,” kata Gus Dur masih datar seperti guyon.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
Orang yang hadir di ruangan itu bingung antara yakin dan tidak yakin mengingat kondisi fisik Gus Dur yang demikian. Ditambah lagi masih ada stok orang yang secara fisik lebih sehat dan berambisi jadi presiden, yaitu Amin Rais dan Megawati. Tapi tidak ada yang berani mengejar pertanyaan tentang presiden RI.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
Kemudian Gus Dur menyambung: “Indonesia dalam masa menuju kehancuran. Separatisme sangat membahayakan. Bukan separatismenya yang membahayakan, tapi yang memback up di belakangnya. Negara-negara Barat ingin Indonesia hancur menjadi Indonesia Serikat, maka mereka melatih para pemberontak, membiayai untuk kemudian meminta merdeka seperti Timor Timur yang dimotori Australia.”</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
Sejenak sang Kiai tertegun. Dan sambil membenarkan letak kacamatanya ia melanjutkan: “Tidak ada orang kita yang sadar bahaya ini. Mereka hanya pada ingin menguasai Negeri ini saja tanpa perduli apakah Negeri ini cerai-berai atau tidak. Maka saya harus jadi presiden, agar bisa memutus mata rantai konspirasi pecah-belah Indonesia. Saya tahu betul mata rantai konspirasi itu. RMS dibantu berapa Negara, Irian Barat siapa yang back up, GAM siapa yang ngojok-ojoki, dan saya dengar beberapa propinsi sudah siap mengajukan memorandum. Ini sangat berbahaya.”</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
Kemudiaan ia menarik nafas panjang dan melanjutkan: “Saya mau jadi presiden. Tetapi peran saya bukan sebagai pemadam api. Saya akan jadi pencegah kebakaran dan bukan pemadam kebakaran. Kalau saya jadi pemadam setelah api membakar Negeri ini, maka pasti sudah banyak korban. Akan makin sulit. Tapi kalau jadi pencegah kebakaran, hampir pasti gak akan ada orang yang menghargainya. Maka, mungkin kalaupun jadi presiden saya gak akan lama, karena mereka akan salah memahami langakah saya.”</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
Seakan mengerti raut wajah bingung para kiai yang menyimak, Gus Dur pun kembali selorohkan pemikirannya. “Jelasnya begini, tak kasih gambaran,” kata Gus Dur menegaskan setelah melihat semua hadirin tidak mudeng dan agak bingung dengan tamsil Gus Dur.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
“Begini, suara langit mengatakan bahwa sebuah rumah akan terbakar. Ada dua pilihan, kalau mau jadi pahlawan maka biarkan rumah ini terbakar dulu lalu datang membawa pemadam. Maka semua orang akan menganggap kita pahlawan. Tapi sayang sudah terlanjur gosong dan mungkin banyak yang mati, juga rumahnya sudah jadi jelek. Kita jadi pahlawan pemyelamat yang dielu-elukan.”</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
Kemudian lanjutnya: “Kedua, preventif. Suara langit sama, rumah itu mau terbakar. Penyebabnya tentu saja api. Ndilalah jam sekian akan ada orang naruh jerigen bensin di sebuah tempat. Ndilalah angin membawa sampah dan ranggas ke tempat itu. Ndilallah pada jam tertentu akan ada orang lewat situ. Ndilalah dia rokoknya habis pas dekat rumah itu. Ndilalalah dia tangan kanannya yang lega. Terus membuang puntung rokok ke arah kanan dimana ada tumpukan sampah kering.”</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
Lalu ia sedikit memajukan duduknya, sambil menukas: “Lalu ceritanya kalau dirangkai jadi begini; ada orang lewat dekat rumah, lalu membuang puntung rokok, puntung rokok kena angin sehingga menyalakan sampah kering, api di sampah kering membesar lalu menyambar jerigen bensin yang baru tadi ditaruh di situ dan terbakarlah rumah itu.”</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
“Suara langit ini hampir bisa dibilang pasti, tapi semua ada sebab-musabab. Kalau sebab di cegah maka musabab tidak akan terjadi. Kalau seseorang melihat rumah terbakar lalu ambil ember dan air lalu disiram sehingga tidak meluas maka dia akan jadi pahlawan. Tapi kalau seorang yang waskito, yang tahu akan sebab-musabab, dia akan menghadang orang yang mau menaruh jerigen bensin, atau menghadang orang yang merokok agar tidak lewat situ, atau gak buang puntung rokok di situ sehingga sababun kebakaran tidak terjadi.”</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
Sejenak semua jamaah mangguk-mangguk. Kemudian Gus Dur melanjutkan: “Tapi nanti yang terjadi adalah, orang yang membawa jerigen akan marah ketika kita cegah dia naruh jerigen bensin di situ: “Apa urusan kamu, ini rumahku, bebas dong aku naruh di mana?” Pasti itu yang akan dikatakan orang itu.”</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
“Lalu misal ia memilih menghadang orang yang mau buang puntung rokok agar gak usah lewat situ, Kita bilang: “Mas, tolong jangan lewat sini dan jangan merokok. Karena nanti Panjenengan akan menjadi penyebab kebakaran rumah itu.” Apa kata dia: “Dasar orang gila, apa hubungannya aku merokok dengan rumah terbakar? Lagian mana rumah terbakar?! Ada-ada saja orang gila ini. Minggir! saya mau lewat.”</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
Kini makin jelas arah pembicaraannya dan semua yang hadir makin khusyuk menyimak. “Nah, ini peran yang harus diambil NU saat ini. Suara langit sudah jelas, Negeri ini atau rumah ini akan terbakar dan harus dicegah penyebabnya. Tapi resikonya kita tidak akan popular, tapi rumah itu selamat. Tak ada selain NU yang berpikir ke sana. Mereka lebih memilih: “Biar saja rumah terbakar asal aku jadi penguasanya, biar rumah besar itu tinggal sedikit asal nanti aku jadi pahlawan maka masyarakat akan memilihku jadi presiden.”</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
“Poro Kiai ingkang kinormatan.” kata Gus Dur kemudian. “Kita yang akan jadi presiden, itu kata suara langit. Kita gak usah mikir bagaimana caranya. Percaya saja, titik. Dan tugas kita adalah mencegah orang buang puntung rokok dan mencegah orang yang kan menaruh bensin. Padahal itu banyak sekali dan ada di banyak negara. Dan pekerjaan itu secara dzahir sangat tidak popular, seperti ndingini kerso. Tapi harus kita ambil. Waktu yang singkat dalam masa itu nanti, kita gak akan ngurusi dalam Negeri.”</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
“Kita harus memutus mata rantai pemberontakan Gerakan Aceh Merdeka di Swiss, kita harus temui Hasan Tiro. Tak cukup Hasan Tiro, presiden dan pimpinan-pimpinan negara yang simpati padanya harus didekati. Butuh waktu lama,” lanjut Gus Dur.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
“Belum lagi separatis RMS (Republik Maluku Sarani) yang bermarkas di Belanda, harus ada loby ke negara itu agar tak mendukung RMS. Juga negara lain yang punya kepentingan di Maluku,” kata Gus Dur kemudian.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
“Juga separatis Irian Barat Papua Merdeka, yang saya tahu binaan Amerika. Saya tahu anggota senat yang jadi penyokong Papua Merdeka, mereka membiayai gerakan separatis itu. Asal tahu saja, yang menyerang warga Amerika dan Australia di sana adalah desain mereka sendiri.”</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
Kemudian Gus Dur menarik nafas berat, sebelum melanjutkan perkataan berikutnya. “Ini yang paling sulit, karena pusatnya di Israel. Maka, selain Amerika saya harus masuk Israel juga. Padahal waktu saya sangat singkat. Jadi mohon para kiai dan santri banyak istighatsah nanti agar tugas kita ini bisa tercapai. Jangan tangisi apapun yang terjadi nanti, karena kita memilih jadi pencegah yang tidak populer. Yang dalam Negeri akan diantemi sana-sini.”</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
Sekonyong beliau berdiri, lalu menegaskan perkataan terakhirnya: “NKRI bagi NU adalah Harga Mati!”</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
“Saya harus pamit karena saya ditunggu pertemuan dengan para pendeta di Jakarta, untuk membicarakan masa depan negara ini. Wasalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh...” tutup Gus Dur.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
Tanpa memperpanjang dialog, Gus Dur langsung pamit. Kita bubar dengan benak yang campur-aduk, antara percaya dan tidak percaya dengan visi Gus Dur. Antara realitas dan idealitas, bahwa Gus Dur dengan sangat tegas di hadapan banyak kiai bahwa dialah yang akan jadi presiden. Terngiang-ngiang di telinga kami dengan seribu tanda tanya.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
Menghitung peta politik, rasanya gak mungkin. Yang terkuat saat itu adalah PDIP yang punya calon mencorong Megawati putri presiden pertama RI yang menemukan momentnya. Kedua, masih ada Partai Golkar yang juga Akbar Tanjung siap jadi presiden. Di kelompok Islam modern ada Amien Rais yang juga layak jadi presiden, dan dia dianggap sebagian orang sebagai pelopor Reformasi.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
Maka kami hanya berpikir bahwa, rasional gak rasional, percoyo gak percoyo ya percoyo aja apa yang disampaikan Gus Dur tadi. Juga tentang tamsil rumah tebakar tadi. Sebagian besar hadirin agak bingung walau mantuk-mantuk karena gak melihat korelasinya NU dengan jaringan luar negeri.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
Sekitar 3 bulan kemudian, Subhanallah… safari ke luar ternyata Gus Dur benar-benar jadi Presiden. Dan Gus Dur juga benar-benar bersafari ke luar negeri seakan maniak plesiran. Semua negara yang disebutkan di PCNU Wonosobo itu benar-benar dikunjungi. Dan reaksi dalam negeri juga persis dugaan Gus Dur saat itu bahwa Gus Dur dianggap foya-foya, menghamburkan duit negara untuk plesiran. Yang dalam jangka waktu beberapa bulan sampai 170 kali lawatan. Luar biasa dengan fisik yang (maaf) begitu, demi untuk sebuah keutuhan NKRI.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
Pernah suatu ketika Gus Dur lawatan ke Paris (kalau kami tahu maksudnya kenapa ke Paris). Dalam negeri, para pengamat politik dan politikus mengatakan kalau Gus Dur memakai aji mumpung. Mumpung jadi presiden pelesiran menikmati tempat-tempat indah dunia dengan fasilitas negara.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
Apa jawab Gus Dur: “Biar saja, wong namanya wong ora mudeng atau ora seneng. Bagaimana bisa dibilang plesiran wong di Paris dan di Jakarta sama saja, gelap gak lihat apa-apa, koq dibilang plesiran. Biar saja, gitu aja koq repot!”</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
Masih sangat teringat bahwa pengamat politik yang paling miring mengomentrai lawatan Gus Dur sampai masa Gus Dur lengser adalah Alfian Andi Malarangeng, Menpora yang sekarang kena kasus. Tentu warga NU gak akan lupa sakit hatinya mendengar ulasan dia. Sekarang terimalah balasan dari Tuhan.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
Satu-satunya pengamat politik yang fair melihat sikap Gus Dur, ini sekaligus sebagai apresiasi kami warga NU, adalah Hermawan Sulistyo, atau sering dipanggil Mas Kiki. terimakasih Mas Kiki.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
Kembali ke topik. Ternyata orang yang paling mengenal sepak terjang Gus Dur adalah justru dari luar Islam sendiri. Kristen, Tionghoa, Hindu, Budha dll. mereka tahu apa yang akan dilakukan Gus Dur untuk NKRI ini. Negeri ini tetap utuh minus Timor Timur karena jasa Gus Dur. Beliau tanpa memikirkan kesehatan diri, tanpa memikirkan popularitas, berkejaran dengan sang waktu untuk mencegah kebakaran rumah besar Indonesia.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: justify;">
Dengan resiko dimusuhi dalam negeri, dihujat oleh separatis Islam dan golongan Islam lainnya, Gus Dur tidak perduli apapun demi NKRI tetap utuh. Diturunkan dari kursi presiden juga gak masalah bagi beliau walau dengan tuduhan yang dibuat-buat. Silakan dikroscek data ini. Lihat kembali keadaan beberapa tahun silam era reformasi baru berjalan, beliau sama sekali gak butuh gelar “Pahlawan”. Karena bagi seluruh warga NU “Beliau adalah Pahlawan yang sesungguhnya.”</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: right;">
<i>Disadur dan diedit ulang dari tulisan Gus Theler Cuek (<a href="https://www.facebook.com/theler.cuek/posts/743645182347160" style="cursor: pointer; text-decoration: none;">https://www.facebook.com/theler.cuek/posts/743645182347160</a>).</i></div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: right;">
<i>Sya’roni As-Samfuriy, Cilangkap Jaktim 06 April 2014</i></div>
</span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4014520844855649162.post-60738816974564623602014-03-09T19:47:00.002+07:002014-03-09T19:47:37.385+07:00Hary Tanoe Nyarkub Ke Makam Gus Dur<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://tebuireng.org/wp-content/uploads/2014/03/IMG_0198.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://tebuireng.org/wp-content/uploads/2014/03/IMG_0198.jpg" height="308" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tokoh tokoh politik Indonesia bergantian kunjungi tebuireng nyarkub ke makam Gus Dur. Setelah tokoh golkar dan PKS kini giliran Harry Tanoe Sudibyo, calon wakil presiden dari partai Hanura yang melakukan junjungan. Panas terik matahari Jombang tidak menyurutkan Direktur MNC TV itu mengunjungi makam Gus Dur dengan ditemani beberapa tokoh Hanura dan pengurus Pondok Pesantren Tebuireng.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Gus Dur adalah tokoh beriliyan yang berani melakukan dobrakan berarti” kata Harry Tanoe dalam kesempatan wawancara setelah menziarahi makam tiga pahlawan Indonesia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam kunjungannya kali ini, dia bersama para kader partai dan Caleg Partai Hanura dari berbagai dapil di Jawa Timur. Selain itu Harry juga ditemani oleh Bu Lili Wahid, adik Mendiang Gus Dur, beberapa pengurus Ponpes Tebuireng, seperti Gus Fahmi kepala Pondok Pesantren Tebuireng Putri, Gus Irfan putra Alm. KH Yusuf Hasyim, H. Ainur Rafiq Kepala Pondok Pesantren Tebuireng Putra, H. Lukman dan beberapa pengurus lain.</span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kunjungan ini bertujuan untuk bersilaturahmi ke Pesantren Tebuireng dan berziarah ke makam Gus Dur. Selain itu juga hendak bertemu khusus dengan KH Sholahuddin Wahid, atau yang akrab disapa Gus Sholah. Sayangnya beliau sedang ada di Jakarta dalam rangka menyelesaikan urusan pendirian Pesantren Transains di Tebuireng yang sudah dibuka untuk tahun ajaran depan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ketika ditanyai prihal pencalonannya sebagai wakil presiden bersama Wiranto, Harry semakin mantab untuk maju. Bahkan dia dengan gamblang menyatakan salah satu tujuan kunjungannya kali ini adalah menguatkan dirinya sebagai calon wakil presiden 2014.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Seperti yang diketahui Tebuireng dan Jombang adalah basis NU terbesar di Indonesia. Sedangkan NU adalah Ormas islam terbesar. Bahkan pendiri NU dilahirkan dan merintis karir perjuangannya di dusun kecil yang merupakan lingkungan pabrik gula warisan Kolonial Belanda itu. “Tebuireng adalah percontohan pesantren modern yang ada di Indonesia. Tentunya sangat potensial sekali, karena alumni Tebuireng sudah banyak yang sukses dan itu sudah terbukti di kancah Nasional. Ya seperti Bu Lily Wahid ini”, ungkap mantan politisi partai Hanura itu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Pesantren sebagai basis pendidikan terbesar di Indonesia ikut serta dalam mencetak generasi bangsa yang berkompeten”, tambah Harry Tanoe dengan nada tenang. Menurut Bu Lili Wahid NU sudah diperhitungkan dalam usaha pemajuan bangsa khususnya di bidang pendidikan dan sosial keagamaan, bahkan pernah merambah Politik di era Orde Baru.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Harry Tanoe Maju sebagai Calon Wakil Presiden Indonesia 2014 bersama Wiranto dari parta Hanura. Pasangan yang umum disebut WIN-HT itu sudah mendeklarasikan secara resmi sebagai Calon RI satu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam usahanya menggait masa pasangan WIN-HT dengan gencar-gencarnya menkampanyekan visi dan misi mereka baik melalui media elektronik dan cetak maupun melalui kunjungan-kunjungan ke berbagai tempat dan tokoh berpengaruh di Indonesia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kita lihat saja, bagaimanakah hasil percaturan Pemilu 2014 nanti. Akankah Usaha WIN-HT memang benar-benar jitu untuk memikat hati rakyat? Keputasan ada ditangan rakyat pemegang kuasa suara. Berharap tidak ada lagi kecurangan-kecurangan fatal yang dilakukan oleh para pelaku politik nakal di negeri kita tercinta ini. Pilihlah pakai nurani bukan kertas bermaterai. <i>(wangsit politik: <a href="http://tebuireng.org/" style="text-align: left;">http://tebuireng.org</a>)</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4014520844855649162.post-79265787450313273392014-02-11T00:23:00.003+07:002014-02-11T00:26:54.324+07:00Pemerintah Loyo, Negara Gurem Ikutan Melecehkan NKRI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://katakatabimacahya.files.wordpress.com/2013/10/sby-prihatin.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://katakatabimacahya.files.wordpress.com/2013/10/sby-prihatin.jpg" height="150" width="200" /></a></div>
<h1 class="f28" style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; margin: 0px; padding: 0px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">Singapura Lecehkan Indonesia karena Wibawa Pemerintah Lemah</span><span style="font-size: small;"><br /></span></h1>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); padding: 0px 0px 25px; text-align: justify;">
<span style="color: #323233; font-family: Arial, sans serif;"><span style="line-height: 25px;">Lemahnya kewibawaan pemerintah Indonesia saat ini, menyebabkan negara kecil Singapura melecehkan bangsa dengan hal-hal yang sebenarnya bukan urusan Singapura. Singapura tidak mempunyai alasan apapun untuk mengintervensi penamaan kapal perang Indonesia KRI Usman Harun.</span></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); padding: 0px 0px 25px; text-align: justify;">
<span style="color: #323233; font-family: Arial, sans serif;"><span style="line-height: 25px;">"Kami prihatin dengan lemahnya kewibawaan bangsa di tangan pemerintah saat ini, sehingga untuk urusan nama kapal punya milik sendiri pun dipersoalkan Singapura," kata Hans Suta Widhya, Koordinator Jaringan Rakyat Bela Bangsa (JRBB), dalam keterangannya, Senin (10/2/2014).</span></span></div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); padding: 0px 0px 25px; text-align: justify;">
<span style="color: #323233; font-family: Arial, sans serif;"><span style="line-height: 25px;">Hans menuturkan, sudah sepekan ini berbagai media Singapuramempersoalkan nama kapal perang RI tersebut. Jika hal tersebut terus berlanjut mempersoalkan hal tersebut maka sama saja dengan mengajak perang bangsa Indonesia.</span></span></div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); padding: 0px 0px 25px; text-align: justify;">
<span style="color: #323233; font-family: Arial, sans serif;"><span style="line-height: 25px;">"Ini harus direspon positif, kalau pemerintahnya peragu, rakyat harus bergerak. Jangan mau kita dilecehkan," tuturnya.</span></span></div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); padding: 0px 0px 25px; text-align: justify;">
<span style="color: #323233; font-family: Arial, sans serif;"><span style="line-height: 25px;">Bukan itu saja, Hans menilai Singapura juga sudah melupakan sejarah dan tokoh-tokoh seniornya sendiri. Pada 1973, Perdana Menteri (PM) Lee Kuan Yew telah menaburkan bunga ke makam Usman dan Harun di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.</span></span></div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); padding: 0px 0px 25px; text-align: justify;">
<span style="color: #323233; font-family: Arial, sans serif;"><span style="line-height: 25px;">"Dengan demikian, seharusnya tidak ada lagi permasalahan penolakan Singapura terhadap pemberian nama kapal perang Indonesia," ucapnya.</span></span></div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); padding: 0px 0px 25px; text-align: justify;">
<span style="color: #323233; font-family: Arial, sans serif;"><span style="line-height: 25px;">Hans menambahkan, Indonesia berhak menggunakan nama-nama pahlawan nasional pada aset dan barang-barang Indonesia. "Kalau mereka mempersoalkan terus soal begini, berarti Singapura ngajak perang dan tentunya hal ini harus diladeni. Biar rakyat yang bergerak, kalau pemerintahnya tidak tegas," ujarnya.</span></span></div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); padding: 0px 0px 25px; text-align: justify;">
<span style="color: #323233; font-family: Arial, sans serif;"><span style="line-height: 25px;">Seperti diketahui, Usman Haji Mohamed Ali dan Harun Said merupakan dua prajurit Korps Komando Operasi (KKO) TNI AL, yang tewas setelah dihukum mati oleh pemerintah Singapura pada 17 Oktober 1968. Keduanya tertangkap setelah melakukan pengeboman di MacDonald House di Orchard Road, Singapura, pada 10 Maret 1965 yang menewaskan tiga orang dan melukai 33 orang.</span></span></div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); padding: 0px 0px 25px; text-align: justify;">
<span style="color: #323233; font-family: Arial, sans serif;"><span style="line-height: 25px;">Tindakan pengeboman itu ditujukan untuk menjalankan tugas tanggung jawab mereka sebagai prajurit dalam membela bangsa Indonesia. Karena itu, bangsa Indonesia menganggap keduanya sebagai pahlawan nasional.</span></span></div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); padding: 0px 0px 25px; text-align: justify;">
<span style="color: #323233; font-family: Arial, sans serif;"><span style="line-height: 25px;">"Keduanya membela negara Indonesia, itulah sebabnya tidak ada alasan bagi negara mana pun melakukan intervensi terhadap Indonesia dalam menentukan nama kapal perang kita," tandasnya. <i>(sumber: tribunnews.com)</i></span></span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4014520844855649162.post-80310373372120039092014-01-30T09:14:00.002+07:002014-01-30T09:14:54.740+07:00Dukun Politik Ikut "Bertempur" Jelang Pemilu 2014<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1RMcggGyv13Rxmqhzt5rm3eZxJrK9U5ZCgwBJTfxtDYyT0VCO_OhgUk79Xuxd-046d7g1Ls4wjijnOGF3TRGFJrtsbzQONWjzYvShfFWSbOMet0_58_KkbT22UbL03NYIJQu3AWLe7E6H/s1600/wani-piro.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1RMcggGyv13Rxmqhzt5rm3eZxJrK9U5ZCgwBJTfxtDYyT0VCO_OhgUk79Xuxd-046d7g1Ls4wjijnOGF3TRGFJrtsbzQONWjzYvShfFWSbOMet0_58_KkbT22UbL03NYIJQu3AWLe7E6H/s1600/wani-piro.gif" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menjadi wakil rakyat ternyata jadi impian. Lihat saja setahun jelang pesta demokrasi lima tahunan, Pemilu 2014, berbagai poster dan iklan para calon anggota legislatif, baik di tingkat pusat mau pun daerah telah memenuhi ruang publik. Bahkan, menjadi sampah visual. Persaingannya pun ketat. Bagi mereka yang tak siap bersaing sehat, sejumlah cara pun ditempuh demi meloloskan mimpi menjadi penghuni parlemen. Salah satunya: mendatangi paranormal! Tak percaya? Ini nyata. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Menjelang pemilu, "bisnis" paranormal pun semakin menggeliat. Pemicunya ya itu tadi, tak sedikit caleg memercayai kekuatan gaib bisa melanggengkan jalannya. <a name='more'></a></div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Salah satu paranormal yang memiliki daftar klien premium adalah Ki Joko Bodo. Ia mengaku, sudah menjadi tradisi ketika menjelang pemilu, para caleg hingga calon presiden mendatanginya. Tujuan apalagi kalau bukan mencari jalan pintas mencari kemenangan. </div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Ki Joko Bodo membuka praktik di rumahnya yang berornamen “unik” di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur. Berderet mobil-mobil mewah kerap silih berganti terlihat mendatangi rumah ini.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
“Dari pemilu-pemilu sebelumnya, sudah biasa caleg itu datang ke saya. Minta menang pasti lah. Nanti kalau capres juga biasanya ada yang datang. Sekarang juga sudah mulai pada datang,” ujar Ki Joko Bodo, beberapa waktu lalu, kepada <em>Kompas.com.</em></div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Tak hanya pertempuran antarcaleg, menurut Ki Joko Bodo, paranormal yang bertugas "menggolkan" kliennya. Bahkan, terkadang ia harus berebut klien dengan paranormal lain. Untuk itu, dia mengaku menyiapkan fasilitas khusus kepada sang klien agar tidak berpindah ke paranormaanl lain. Sayangnya, Ki Joko tak mau mengungkap apa fasilitas khusus yang disebutnya tadi.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Paranormal yang juga politisi Partai Gerindra Permadi mengungkapkan, penggunaan jasa "orang pintar" yang dapat menggunakan "ilmunya" kerap terjadi menjelang pelaksanaan pemilu. Biasanya, penggunaan ilmu itu, termasuk santet, digunakan untuk menjatuhkan lawan-lawan politik. </div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
"Banyak kalau sudah mau pemilu sekarang ini. Orang-orang pada datang ke dukun untuk dibantu biar bisa menang pemilu," katanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<strong style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
<strong>Dukun politik</strong></div>
</strong><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Tak hanya Ki Joko Bodo, paranormal juga menyebut dirinya dengan berbagai "label". Ada yang disebut dukun politik, ada pula guru spiritual politik. Mereka pun menggunakan berbagai macam media untuk mempromosikan diri seperti melalui situs internet. Seorang dukun yang menamai dirinya Ki Bagus Santang, misalnya, mempromosikan usahanya melalui sebuah situs.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Di halaman mukanya, terdapat sekilas profil paranormal itu yang disebut kerap diminta politisi hingga pejabat untuk melakukan ilmu pelet. Di bagian menu, terdapat pilihan untuk dukun politik. Ki Bagus Santang mengaku memberikan layanan khusus untuk para ketua partai, para kader partai yang ingin sukses melalui jalur dukungan spiritual.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
“Begitu pula dengan para politisi dan anggota DPR yang ingin mendapatkan <em>support</em>spiritual, Ki Bagus santang selalu siap membantu berbagai masalah Anda, kerahasiaan privasi kliennya sangat Terjamin. Pemilu, Pilpres, Pilkada Sukses bersama Ki Bagus Santang,” tulis situs itu.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Lain lagi dengan Ust. DR. H. Desembriar Rosyady, S.Ag, SE, SH, MM, MBA. Pria dengan sederet gelar itu enggan disebut “dukun politik”. Ia lebih suka menamai dirinya sebagai “guru spiritual politik”. Rosyady merupakan pendatang baru. Dia baru membuka jasa bantuan bagi para caleg hingga capres pada tahun ini. Sebelumnya, Rosyady mengaku lebih aktif ceramah dan mengajar mengaji untuk para pejabat.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Untuk mempromosikan dirinya, Rosyady memilih cara dengan menyebarkan brosur. Di dalam brosur itu terdapat sebuah tulisan besar “<em>Anda Ingin jadi Anggota DPD, DPRD – RI, Seluruh Indonesia atau Walikota maupun Gubernur? Bahkan Presiden? Insyallah 100 persen pasti jadi</em>”. Brosur itu juga memuat tarif fantastis untuk jasa yang diberikannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<strong style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
<strong>Tak percaya</strong></div>
</strong><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Meski bisnis paranormal ini menjamur, tidak semua caleg percaya akan praktik ini. Caleg yang juga Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengaku tak percaya dengan paranornal. Menurutnya, caleg yang menggunakan jasa paranormal hanyalah caleg pemalas.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
“Menurut saya, yang percaya dukun-dukunan adalah caleg malas dan tidak percaya diri. Mereka malas turun ke desa-desa,” kata Bambang. <i>(wangsit: kompas.com)</i></div>
</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4014520844855649162.post-52395643757216021002014-01-14T19:24:00.001+07:002014-01-14T19:27:57.065+07:00Koruptor Kelas Kakap di Jatim<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3qJvQ6-SVsjQlGKl7d5xrhmcCHXtJAUs_mEfiHfbEsvpVLibXvnV_h9UM5rG17o-U7pxu8ZVOwqZ17KIhBgd8JxU2FtOW1rHQdaZQg7oG5fTiYmz-oS6jsnTTEBIhGZlWFRLhl0nlMaEr/s1600/boss_dog_pulling_money_bag_lg_nwm.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3qJvQ6-SVsjQlGKl7d5xrhmcCHXtJAUs_mEfiHfbEsvpVLibXvnV_h9UM5rG17o-U7pxu8ZVOwqZ17KIhBgd8JxU2FtOW1rHQdaZQg7oG5fTiYmz-oS6jsnTTEBIhGZlWFRLhl0nlMaEr/s1600/boss_dog_pulling_money_bag_lg_nwm.gif" /></a></div>
<b style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 36px;">PPATK Amini Soal Koruptor Kelas Kakap di Jatim</b><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 22px;"><br /></span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 22px;">Pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad bahwa ada koruptor kelas kakap di Jawa Timur, nampaknya benar. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan transaksi mencurigakan di Jawa Timur.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 22px;"><span style="line-height: 22px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kepala PPATK Muhammad Jusuf membenarkan pernyataan Abraham tersebut. Ini bisa disisir dengan menganalisa transaksi-transaksi yang terjadi.</span></span></span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 22px;"><span style="line-height: 22px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 22px;"><span style="line-height: 22px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Transaksi keuangan mencurigakan di sana (Jawa Timur) tentu ada. Tapi apakah sama dengan yang dikatakan Pak Abraham, itu yang saya enggak bisa jawab," kata M.Yusuf dalam jumpa pers catatan akhir tahun 2013 PPATK, di Gedung PPATK, Jakarta, Jumat (3/1/2014).</span></span></span></div>
<br />
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 22px;"></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 22px;"><span style="line-height: 22px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ditambahkan Yusuf, pihaknya belum bisa mengkonfirmasi kesamaan data yang dimiliki PPATK dengan KPK. Namun, berapa jumlah transaksi seperti yang dikatakan Abaraham, bisa ditelusuri oleh PPATK.</span></span></span></div>
<br />
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 22px;"></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 22px;"><span style="line-height: 22px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Misalnya Pak Abraham sebut transaksinya sekian miliar, tentu bisa kita cari dan kita analisis," ujarnya.</span></span></span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 22px;"><span style="line-height: 22px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 22px;"><span style="line-height: 22px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebelumnya, Abraham Samad dalam seminar politik kebangsaan di kantor International Conference of Islamic Scholars (ICIS) Jakarta mengatakan ada koruptor besar di Jawa Timur.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 22px;"><span style="line-height: 22px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hanya saja KPK sulit menembus dan menemukan buktinya. Abraham beralasan, modus kejahatan yang digunakan sangat canggih, bahkan tidak ada jejaknya.</span></span></span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 22px;"><span style="line-height: 22px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 22px;"><span style="line-height: 22px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bagi KPK, tindakan korupsi di Jawa Timur itu masuk kategori kelas berat, karena dilakukan dengan rapi dan tak meninggalkan jejak. Para pelaku sudah mengantisipasi adanya penelusuran KPK.<i> [sumber: inilah.com]</i></span></span></span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4014520844855649162.post-73490915704167033472013-12-26T19:22:00.001+07:002013-12-26T19:29:01.024+07:00FAKTA seputar pelengseran GUS DUR oleh DPR/MPR RI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhmIHTByxouEQFzZAFH_FT6-_X1q0BruRQAoBOa6AOhbDnKH3ny6mNMlQJ6VYYzNwn-insGAdDkdhYU_pXK-RJfR72LWL0ArGwwdZO9iqP-bAPicGzcb1E9gP005Cw7Dh78jtKaQm5BaLK/s1600/gus+dur.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhmIHTByxouEQFzZAFH_FT6-_X1q0BruRQAoBOa6AOhbDnKH3ny6mNMlQJ6VYYzNwn-insGAdDkdhYU_pXK-RJfR72LWL0ArGwwdZO9iqP-bAPicGzcb1E9gP005Cw7Dh78jtKaQm5BaLK/s320/gus+dur.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #37404e; line-height: 18px;">Rangkuman Penjelasan Mahfud MD dan Greg Barton dalam mengungkapkan FAKTA seputar pelengseran GUS DUR oleh DPR/MPR RI, diskusi hari Jumat, 4 Januari 2012: (tweet dari Alisa Wahid - Putri Gus</span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #37404e; display: inline; line-height: 18px;"> Dur)</span></span><br />
<a name='more'></a></div>
<span class="text_exposed_show" style="background-color: white; display: inline;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<ol><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; display: inline;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<li style="color: #37404e; line-height: 18px;">Jauh hari sebelum '99, Gus Dur sdh yakin akan jd Presiden, & sudah yakin tidak akan bertahan lama. ~ Greg Barton. </li>
<li><span style="color: #37404e; line-height: 18px;">Gus Dur sudah tahu, tanpa kompromi2 politik, ia tidak akan bertahan lama jadi Presiden. Tapi ia memang tak mau ~ Greg Barton</span></li>
<li><span style="color: #37404e; line-height: 18px;">Kalau mau bikin deal saat itu, gampang. Tapi Gus Dur sudah tahu harus ada korban untuk perjuangkan demokrasi. ~ Greg Barton</span></li>
<li><span style="color: #37404e; line-height: 18px;">Kasus2 Bruneigate & Buloggate diproses oleh pansus DPR dalam konteks tatanegara, karena gesekan politik saja. ~ pak Mahfud </span></li>
<li><span style="color: #37404e; line-height: 18px;">Memorandum I dikeluarkan DPR karena Gus Dur menolak melanjutkan pertemuan dengan DPR, dan DPR marah. ~ pak Mahfud </span></li>
<li><span style="color: #37404e; line-height: 18px;">Bunyi Memorandum I "<i>Presiden patut diduga melanggar haluan negara.</i>" Itu tak sesuai dengan TAP MPR. ~ pak Mahfud </span></li>
<li><span style="color: #37404e; line-height: 18px;">TAP MPR menyatakan bhw "<i>memorandum dikeluarkan bila Presiden sungguh2 terbukti melanggar haluan negara</i>" ~ pak Mahfud</span></li>
<li><span style="color: #37404e; line-height: 18px;">Karena Gus Dur menolak memorandum DPR, lalu DPR mengeluarkan Memorandum 2. Tapi dasarnya sudah berbeda. ~ pak Mahfud </span></li>
<li><span style="color: #37404e; line-height: 18px;">Akhirnya Sidang Istimewa DPR justru diadakan karena urusan pergantian Kapolri, bukan lagi soal gate2. ~ pak Mahfud </span></li>
<li><span style="color: #37404e; line-height: 18px;">Soal Memorandum 2, DPR langgar prosedur karena harusnya baru bisa dilakukan pd tgl 1 Agt 2001, tapi kok dikeluarkan tgl 23 Juli 2001.</span></li>
<li><span style="color: #37404e; line-height: 18px;">Soal Sidang Istimewa MPR, langgar prosedur juga. Harusnya kalau soal Kapolri, mengulang sidang untuk Memo 1-2 lagi. ~ Mahfud</span></li>
<li><span style="color: #37404e; line-height: 18px;">DPR/MPR & GusDur sama2 melanggar konstitusi, didahului MPR dg SI, dibalas dengan Dekrit Presiden. ~ pak Mahfud</span></li>
<li><span style="color: #37404e; line-height: 18px;">Soal lengsernya Gus Dur adalah soal pertarungan politik. Ada yang menang, ada yang kalah. ~ pak Mahfud.</span></li>
<li><span style="color: #37404e; line-height: 18px;">Pak Mahfud melanjutkan dengan sisi politik situasi lengsernya Gus Dur. Banyak deal politik untuk kompromi yang ditolak Gus Dur.</span></li>
<li><span style="color: #37404e; line-height: 18px;">Mahfud - Khofifah - Alwi Syihab sempat melakukan lobi ke 2 parpol besar untuk amankan posisi Presiden Gus Dur. Deal: kasih jatah mentri.</span></li>
<li><span style="color: #37404e; line-height: 18px;">2 parpol itu minta mereka yang menentukan siapa mentri untuk kabinet Gus Dur itu. Gus Dur menolak karena itu langgar Undang Undang. ~ pak Mahfud</span></li>
<li><span style="color: #37404e; line-height: 18px;">Gus Dur: "soal pemecatan mentri, saya bisa terima. Soal parpol milih mentri, itu langgar hak prerogratif Presiden." ~ Mahfud</span></li>
<li><span style="color: #37404e; line-height: 18px;">Gus Dur: "Nggak boleh partai politik mengatur Presiden. Bahaya untuk demokrasi!" ~ pak mahfud. </span></li>
<li><span style="color: #37404e; line-height: 18px;">Lobi ke Gus Dur terus jalan. Mahfud & Hilal Hamdi sampaikan ke GD, "fakta politiknya, bapak kalah."</span></li>
<li><span style="color: #37404e; line-height: 18px;">Gus Dur: "Kita berjuang tak boleh dibelenggu fakta. Orang2 dulu berhasil karena menciptakan fakta baru!" ~ pak Mahfud.</span></li>
<li><span style="color: #37404e; line-height: 18px;">Pak Mahfud juga ditelpon oleh orang yg mengatasnamakan 7 tokoh yg menjanjikan turunkan 1 juta umat bela GusDur. </span></li>
<li><span style="color: #37404e; line-height: 18px;">Syaratnya Gus Dur keluarkan dekrit menyatakan Indonesia diubah menjadi Negara Islam. Disampaikan ke Gus Dur oleh pak Mahfud.</span></li>
<li><span style="color: #37404e; line-height: 18px;">Gus Dur gebrak meja dengar itu. "Lebih baik sy tdk jadi Presiden, daripada merusak negara ini!" ~ pak Mahfud.</span></li>
<li><span style="color: #37404e; line-height: 18px;">Karena Gus Dur menolak semua tawaran kompromi, akhirnya kalah dalam pertarungan politik. ~ pak Mahfud.</span></li>
<li><span style="color: #37404e; line-height: 18px;">Ada beberapa perwira polisi yang membela Gus Dur & nasibnya 'diasingkan' setelah lengsernya Gus Dur. ~ Adi B.</span></li>
<li><span style="color: #37404e; line-height: 18px;">Lobi2 politik Bimantoro dengan orang2 parpol untuk melawan Gus Dur dilakukan di Singapura. ~ Adi B.</span></li>
</span></span></ol>
</div>
<span class="text_exposed_show" style="background-color: white; display: inline;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<div style="text-align: right;">
<span style="color: #37404e; line-height: 18px;"><i><span style="font-size: x-small;">(posting: Ludi Hasibuan / FB: Forum Hiburan Wartawan - Jakarta)</span></i></span><br />
<span style="color: #37404e; line-height: 18px;"><i><span style="font-size: x-small;"><br /></span></i></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #37404e; line-height: 18px;"><i><span style="font-size: x-small;"><br /></span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #37404e; line-height: 18px;"><i><span style="font-size: x-small;"><br /></span></i></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghe17l3K5jiV9Sd5Pnpu5StAm_3UUAfOiX8Jo04DtCLbr_fpS87O7ESD-HkTWOPxi_kh-upOhpFkQHjyzv9SHTNgsGpf1hAIfaypLx3eFDX2b185EPzUId_U612Hv189WNank4ejHO6STI/s1600/gus+dur+di+aceh+tsunami.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghe17l3K5jiV9Sd5Pnpu5StAm_3UUAfOiX8Jo04DtCLbr_fpS87O7ESD-HkTWOPxi_kh-upOhpFkQHjyzv9SHTNgsGpf1hAIfaypLx3eFDX2b185EPzUId_U612Hv189WNank4ejHO6STI/s400/gus+dur+di+aceh+tsunami.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Gus Dur Berdoa Korban Tsunami di Aceh</i></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #37404e; line-height: 18px;"><i><span style="font-size: x-small;"></span></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #37404e; line-height: 18px;"><i><span style="font-size: x-small;"></span></i></span><br /><span style="color: #37404e; line-height: 18px;"><i><span style="font-size: x-small;"></span></i></span></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="color: #37404e; line-height: 18px;"><i><span style="font-size: x-small;"></span></i></span><br /><span style="color: #37404e; line-height: 18px;"><i><span style="font-size: x-small;"></span></i></span></div>
</div>
</span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4014520844855649162.post-90604451301436800952013-12-23T08:52:00.002+07:002013-12-23T08:52:24.704+07:00Prabowo Nyarkub di Makam Bung Karno<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIbfU0I_N8sL1Qwu0D6922qts6d21rVb7EMy4VTzdvv_yKhDDXSrBU2yJ6tm8dbyZbQse5HARE6zLPufSoT-CGV6N3TyNCabj4__PUHcvKX0eAkDGcl0ujGPTNQObq6bvHuwi5sUSICqzE/s1600/Baliho+Pak+Prabowo.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="171" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIbfU0I_N8sL1Qwu0D6922qts6d21rVb7EMy4VTzdvv_yKhDDXSrBU2yJ6tm8dbyZbQse5HARE6zLPufSoT-CGV6N3TyNCabj4__PUHcvKX0eAkDGcl0ujGPTNQObq6bvHuwi5sUSICqzE/s200/Baliho+Pak+Prabowo.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="background-color: white; line-height: 21px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto berziarah ke makam Sukarno di Blitar, Jawa Timur, Ahad (22/12). Saat berziarah, Prabowo ditemani sedikitnya dua kompi kader Gerindra untuk memberikan penghormatan kepada pahlawan nasional tersebut.</span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 21px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Wasekjen Partai Gerindra, Sudaryono yang ikut mendampingi Prabowo menjelaskan, kegiatan nyekar di makam Bung Karno adalah rangkaian acara Prabowo di Blitar. Setelah sebelumnya bertemu dengan Bupati Blitar Herry Nugroho.</span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="background-color: white; line-height: 21px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Prabowo tidak sekali ini menziarahi makam Bung Karno. Sebelumnya mantan danjen Kopassus ini juga sudah pernah melakukannya dalam upaya menghormati Sang Proklamator.</span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 21px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berbagai lapisan masyarakat seputar Kabupaten Blitar berdatangan ikut nyekar menemani Prabowo. Yaitu setelah mendengar kabar Prabowo akan nyekar di makam Bung Karno.</span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 21px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Setelah nyekar, Prabowo beserta rombongan bertolak ke Desa Kaweron, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar.</span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 21px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di rumah Jawoto, seorang pensiunan Kopassus, capres Partai Gerindra tersebut melakukan temu kader dan tokoh masyarakat setempat dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).</span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 21px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebelumnya, Prabowo melakukan pertemuan dengan beberapa kyai pengasuh pondok pesantren se-Jawa Timur di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan. Di situ, dia didaulat menjadi anggota dewan kehormatan GP Ansor NU Jawa Timur.</span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4014520844855649162.post-64416278417041291912013-11-29T21:25:00.001+07:002013-11-29T21:25:08.556+07:00Caleg P3 Merampok Nasabah Bank<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmp7WoQQh0whpca7J4D_bKVCP9-OPwpRmiW-WFFQjrCDK7VcUgdZiMNUbHJHgQZpjt21jUjsG8ittiPlj-KO4w-UOtvhzophVrA2C0LrQrhfSrLGCgroAZy8-nY9vexkNJwkbRW3gOzmPv/s1600/partai+p3k.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmp7WoQQh0whpca7J4D_bKVCP9-OPwpRmiW-WFFQjrCDK7VcUgdZiMNUbHJHgQZpjt21jUjsG8ittiPlj-KO4w-UOtvhzophVrA2C0LrQrhfSrLGCgroAZy8-nY9vexkNJwkbRW3gOzmPv/s200/partai+p3k.jpg" width="133" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 21px;">Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan malu dengan ulah salah seorang calegnya yang merampok nasabah bank di Tuban, Jawa Timur. Indra Kusuma yang berusia 36 tahun itu bahkan terungkap merupakan otak dari komplotan perampok yang berasal dari luar Pulau Jawa.</span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; line-height: 21px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 21px;"><div style="text-align: justify;">
“Bagaimana mau menjadi wakil rakyat kalau merampok begitu? Ini memang sangat keterlaluan,” kata Ketua DPP PPP Dimyati Natakusumah di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat 29 November 2013. PPP akan segera memecat caleg yang bersangkutan.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; line-height: 21px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 21px;"><div style="text-align: justify;">
Dimyati mengatakan partai politik terkadang amat lemah dalam menyeleksi rekam jejak para calon anggota legislatifnya. “Orang gampang sekali direkrut masuk partai,” kata dia.<a name='more'></a></div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; line-height: 21px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 21px;"><div style="text-align: justify;">
PPP tak habis pikir bagaimana perampok bisa diterima menjadi kader mereka. “Sebagai partai Islam, ini sangat memalukan bagi PPP,” kata Dimyati. Ia berharap caleg-caleg PPP lain di berbagai daerah tidak terkena imbas kasus tersebut.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; line-height: 21px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 21px;"><div style="text-align: justify;">
Sebelumnya diberitakan, caleg PPP Indra Kusuma yang berasal dari Musiwaras, Sumatera Selatan, merampok nasabah beberapa bank di Jawa Timur dan Yogyakarta. Uang hasil rampokan itu kemudian dikirim ke tim suksesnya ke Musirawas untuk biaya sosialisasi. Indra merupakan caleg DPRD Musirawas.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; line-height: 21px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 21px;"><div style="text-align: justify;">
Perampokan yang didalangi Indra akhirnya berakhir setelah polisi memergoki komplotannya sedang beraksi di Bank BRI Cabang Jombang, Jawa Timur. <i>(vivanews)</i></div>
</span></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0