<div style='background-color: none transparent;'><a href='http://news.rsspump.com/' title='rsspump'>news</a></div>
Subscribe For Free Updates!

We'll not spam mate! We promise.

PKI adalah Bagian Obyek Dakwah Aswaja

Beberapa hari terakhir ini kita cukup tersibukkan dengan berita tentang PKI dan kebangkitannya, bahkan jumlah grop PKI di facebook dan twitter cukup banyak. Tentu saja isinya sangat provokatif dan menantang lawan2 PKI, bahkan diberitakan PKI akan mengadakan HARLAH yang ke-102, tanggal 9 mei 2016 nanti dengan membagi-bagi kaos gratis bergambarkan palu arit. 

Saya tidak menafikan adanya keturunan PKI yang sampai sekarang masih menyimpan dendam yang dalam kepada musuh2 Bapaknya atau Kakeknya dulu. Tapi tidak sedikit pula keturunan PKI yang sekarang sudah menjadi muslim taat dan pegiat kegiatan keagamaan secara tulus.

Kediri Jawa Timur (tempat lahir & tinggal saya) meski banyak Pondok Pesantren berdiri tapi juga merupakan daerah basis PKI sejak era 1948 sampai era 1965, bahkan Muso (tokoh PKI 1948) juga berasal dari Pagu Kediri. Tapi Alhamdulillah sekarang keturunan PKI sudah banyak yang sudah menjadi muslim taat. 

Pengalaman saya saat beberapa kali diminta mengisi pengajian di acara Lailatul Ijtima’ yang diselenggarakan oleh MWC NU Kecamatan pernah di sebuah desa terpencil yang dulunya merupakan basis PKI 1965, saya terharu karena tingginya antusias penduduk setempat mengikuti acara Lailatul Ijtima’ tersebut sampai selesai, padahal mereka 90 % adalah keturunan PKI 1965. Tampaknya mereka sudah sepakat ingin mengubur dalam-dalam peristiwa 1965 dan ingin menjadi muslim taat. Makanya sebelum acara Lailatul Ijtima’ dimulai sy sempat dipesani dulu oleh Pengurus MWC agar nanti pengajiannya jangan sampai membahas peristiwa 1965 karena hal itu sangat sensitif di desa ini dan saya pun menuruti pesan tsb karena saya memang hanya akan membahas masalah Aswaja saja.

Kita (khususnya warga NU) saat ini harus hati2 dalam menyikapi persoalan PKI ini, jangan sampai kita terprovokasi dan marah, karena jika sampai warga NU terprovokasi dan marah, maka yang diuntungkan bukan keturunan PKI dan juga bukan warga NU tapi malah pihak lain yang mungkin sekali targetnya adalah ingin merongrong NKRI tercinta ini. Dan tentunya juga akan mengganggu dakwah kita kepada mereka yang selama ini sudah terjalin cukup baik.

Sangat mungkin semuanya ini adalah bagian dari konspirasi politik (baik nasional atau internasional) tertentu yang mempunyai terget tertentu. Karena cukup bodoh kiranya jika keturunan PKI saat ini ingin bangkit dan menuntut balas dengan cara terang-terangan dan tampak lugu permainannya, apalagi di era yang komunisme di dunia yang juga sudah bangkrut.

Alangkah baiknya jika perlakukan keturunan PKI ini sebagai bagian obyek dakwah kita, karena mereka adalah manusia seperti kita, semoga Allah berkenan memberikan hidayah-Nya kepada mereka sehingga mereka menjadi muslim yang taat. Tidak cukup bijaksana, jika kita memberikan penilaian dan stempel kepada seseorang yang pernah melakukan kesalahan dengan permanen, karena hidup ini ada prosesnya dan ada perkembangannya.

Tapi kita juga tetap harus waspada karena semuanya serba mungkin. Mungkin saja keturunan PKI saat ini benar2 akan bangkit yang dengan kepolosan dan keluguannya sehingga mereka melakukan provokasi2 terbuka yang sebenarnya malah akan merugikan mereka sendiri.

Wallahu A’lam Bish Shawab.


Ust. Dafid Fuadi
Kediri, Senin Pahing, 24 Rajab 1437 H/2 Mei 22016

Amplop Politik
SOCIALIZE IT →
FOLLOW US →
SHARE IT →
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment