<div style='background-color: none transparent;'><a href='http://news.rsspump.com/' title='rsspump'>news</a></div>
Subscribe For Free Updates!

We'll not spam mate! We promise.

Serial Demokrasi Rakyat Cerdas: "Sayembara" Kecurangan Pilkadal Jatim


Menuju Pilgub Jatim yang lebih Bersih, Jujur dan Adil
Relawan Keluarga Berkah (RKB), punya cara unik untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim).
"Ini bentuk partisipasi yang tulus dan ikhlas untuk membantu menciptakan Pilgub Jatim yang lebih Bersih, Jujur dan Adil," ujar Ketua RKB A Iwan Dwi Laksono, Minggu (25/8/2013).
Ia menuturkan, sayembara berhadiah itu memiliki ketentuan bahwa masyarakat menyertakan foto atau video yang bisa membuktikan adanya praktik kecurangan dalam Pilgub Jatim.

Pilkadal Jawa Timur Harus Diawasi Ekstra Ketat



Masyarakat Jawa Timur (Jatim) diminta terus mengawasi intens pemilihan gubernuryang akan digelar pada 29 Agustus 2013 mendatang.

Pilgub Jatim 2013 diikuti empat pasangan, yakni nomor urut pertama Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa), pasangan nomor urut dua Eggi Sudjana-M Sihat (Beres), pasangan nomor urut tiga Bambang DH-Said Abdullah, dan pasangan nomor urut empat Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja (BerKah).

"Pemilukada Jawa Timur yang akan digelar pada 29 Agustus mendatang butuh pengawasan ekstra ketat di setiap tahapan penyelenggaraannya," kata Direktur Sosial Politik The Jakarta Institute La Ode Ahmadi kepada wartawan di Jakarta, Senin (26/8/2013)

Serial Demokrasi Rakyat Cerdas: Cukur Kampanye "Money Politic"


"Apalah artinya uang yang tidak seberapa, namun tidak berkah...."

Peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Siti Zuhro mengatakan untuk memutus mata rantai politik uang dan transaksional bisa dilakukan dengan menonjolkan sistem saweran dari konstituen kepada calon anggota legislatif.


"Partai yang bagus adalah menonjolkan kadernya yang bagus sehingga masyarakat mau ikut saweran untuk dana kampanye. Partai yang cerdas akan memilih orang yang mampu meyakinkan masyarakat," kata Siti Zuhro usai diskusi bertajuk "Potensi Caleg Artis dan Aktivis Muda di Pemilu 2014" di media center KPU, Jakarta, Jumat (3/5).

Siti mengatakan caleg yang memiliki kemampuan akan mengandalkan potensi yang dimilikinya untuk menggerakkan konstituen membantu kampanyenya. Namun menurut dia, caleg yang tidak memiliki kemampuan akan mengambil jalan pintas dengan memberikan uang kepada konstituennya.

4 Akal Bulus Rekayasa Dalam Pilgub Jatim 2013


Pelaksanaan Pilgub Jatim 2013 banyak keanehan dan keganjilan. Rumor adanya kecurangan untuk menjegal salah satu calon makin tak terelakkan.

Pertama, dimulai dengan aksi main kulak partai politik oleh salah satu pasangan calon. Tak pelak, manuver ini berhasil menyedot habis jumlah dukungan suara dan disinyalir sebagai upaya untuk menghadang laju salah satu pasangan calon .

Kedua, munculnya dualisme dukungan parpol pada kelompok pendukung pasangan Khofifah-Herman dan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa). Akhirnya melalui putusan sidang Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) terbukti, ada tiga oknum Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim yang diduga ‘main mata’ dengan tidak meloloskan pasangan Khofifah-Herman, meski secara administrasi dukungan parpol untuk mereka sah, apalagi pasangan Khofifah-Herman mendaftar lebih dulu.

Pilgub Jatim Sebagai Test Case Pilpres 2014


Ajang Perang Partai  Jelang 2014

Pemilihan Gubernur Jatim 2013 ini menjadi taruhan bagi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrat sekaligus test case untuk Pemilu dan Pilpres 2014 tahun depan.

Siapapun yang menang akan meraih prestasi di 2014, sebaliknya pihak yang kalah akan berdarah-darah dalam Pemilu 2014.

Jika pasangan Khofifah-Herman kalah, diprediksi PKB akan hancur di Jawa Timur. Karena itu, PKB harus memenangkan Khofifah agar tidak binasa tahun depan.

Dua Kubu kyai NU Dalam Pilgub Jatim 2013


Duet anyar pasangan Cagub-Cawagub Jawa Timur 2013-2018 bertambah satu lagi. Ini terjadi pasca KPU Pusat pada akhirnya memutuskan untuk meloloskan pasangan Khafifah Indar Parawansa- Herman sebagai salah satu pasangan yang ikut bertarung dalam perhelatan politik lima tahunan Jawa Timur itu. Secara otomatis, duet yang diusung oleh poros Partai Kebangkitan Bangsa itu mendapatkan nomor urut 4, menyusul tiga pasangan lainnya. (Kompas.com, Kamis, 1/8/2013).

Lolosnya Khafifah dipandang oleh sebagian kalangan sebagai representasi Nahdlatul Ulama (NU) di Pilgub Jatim. Padahal, di bursa pilgub, tanpa mengesampingkan unsur ke-NU-an calon lainnya, masih ada satu nama lagi yang mempunyai akar kuat di NU, yakni Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Bedanya, Khafifah terjun bertarung sebagai cagub, sementara Gus Ipul bertarung memperebutkan kursi cawagub.

Pilgub Jatim 2013, Pertarungan Kyai Tapal Kuda vs Kyai Sepuh

Aksi main klaim, makin tak terkendali pada masa kampanye pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jatim 2013.


Kali ini, pasangan Khofifah-Herman dan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) saling klaim didukung kyai-kyai berpengaruh.

Kharisma dan ketokohan kyai memang memiliki daya magis bagi warga Nahdliyin di Jawa Timur. Karenya, baik Soekarwo dan Khofifah, merasa memperoleh restu dari sejumlah kyai dalam perhelatan Pilgub Jatim 2013 ini.

Bahkan, begitu yakinnya, hingga tim sukses Khofifah berani mengklaim, cagub perempuan yang kini menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU itu sudah didukung oleh para Kyai di kawasan Tapal Kuda Jawa Timur. Masyarakat di kawasan ini dikenal sangat fanatik dan loyal kepada titah seorang kyai.

Bongkar Pendholiman Politik Pilkadal Cagub Jatim 2013


Membongkar Proyek Menggergaji Sang Bunda


Rupanya panggung politik Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2013 masih diwarnai perilaku elitnya yang kotor dan tak santun. Akibatnya, kemajuan demokrasi Jawa Timur justru makin mundur kebelakang. Mereka ini hanya memaknai politik sebatas merebut kekuasaan dengan segala cara.

Semua yang bisa dibeli, ia beli. Semua yang bisa diajak kongkalikong, ia rangkul. Banyak partai dan elit politik yang sudah ia ‘kulak’ dukungannnya. Keinginannya hanya satu, yaitu menjadi orang nomer 1 di Jawa Timur. Seandainya diperbolehkan, ia pun ingin sendirian saja melenggang maju sebagai Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur 2013.
Namun sayang, libido konsumeris kulak partai tersebut terganjal dengan langkah seorang perempuan yang hendak maju kepanggung Jatim I. Padahal strategi kulak partai itu dimaksudkan agar si perempuan ini tak punya kendaraan politik. Padahal pula perempuan itulah yang paling ditakutinya.