Ajang Perang Partai Jelang 2014
Pemilihan Gubernur Jatim 2013 ini menjadi taruhan bagi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrat sekaligus test case untuk Pemilu dan Pilpres 2014 tahun depan.
Pemilihan Gubernur Jatim 2013 ini menjadi taruhan bagi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrat sekaligus test case untuk Pemilu dan Pilpres 2014 tahun depan.
Siapapun yang menang akan meraih prestasi di 2014, sebaliknya pihak yang kalah akan berdarah-darah dalam Pemilu 2014.
Jika pasangan Khofifah-Herman kalah, diprediksi PKB akan hancur di Jawa Timur. Karena itu, PKB harus memenangkan Khofifah agar tidak binasa tahun depan.
Demikian juga pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa), wajib menang karena Partai Demokrat sangat berharap memperoleh prestasi politik di Jawa Timur, pasca rentetan kegagalan di sejumlah pemilihan gubernur di Pulau Jawa. Pilgub Jatim adalah pertaruhan terakhir Demokrat.
Andi M Ramly, sekretaris Dewan Syuro DPP PKB, kepada Jurnal3, Sabtu (17/08/2013) mengatakan semua unsur PKB digerakkan secara bersama dari tingkat atas hingga terbawah dan melibatkan para caleg semua tingkatan untuk memenangkan pasangan Khofifah-Herman.
“Semuanya dipimpin langsung Ketua Umum DPP PKB,” ujar Andi, di Jakarta.
Sementara itu, politisi Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, mengaku yakin dan optimistis pasangan KarSa akan memenangkan Pilgub Jatim 2013. Menurut Sutan, optimisme itu sangat beralasan karena KarSa masih diperlukan dan dibutuhkan oleh masyarakat Jawa Timur.
Agenda Besar Golkar Dalam Pilgub Jatim
Hal itu ditegaskan Ketua Harian Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu (BKPP) DPP Partai Golkar,Idrus Marham, yang langsung memimpin barisan kader Golkar Jatim untuk terlibat aktif dalam mengurus dua agenda politik itu.
Kedatangan mantan Ketua Bravo Kawula Muda (BKM) Jawa Timur itu untuk memastikan tidak ada pembelotan dukungan politik terkait keputusan partai untuk mendukung pasangan KarSa di Pilgub Jatim 2013.
Menurut Idrus, laporan yang diterima DPP, ada indikasi kurang baik dari sejumlah kader Partai Golkar terkait dukungan politik ke pasangan KarSa.
“Keputusan Partai Golkar adalah bersifat wajib dan harus diamankan, dijalankan oleh semua kader,” tegas Idrus, kepada Jurnal3, Senin (19/08/2013).
Menurut Idrus, dua agenda besar politik di Jawa Timur adalah, memenangkan KarSa dan mensukseskan pencapresan ARB dalam Pilpres 2014 mendatang.
“Dua agenda ini adalah keputusan partai yang bersifat mengikat untuk semua kader Golkar,” pungkas Idrus. (sardem on jurnla3)