Banyak istilah muncul untuk memberi label kepada seseorang atau sekolompok orang berkaitan dengan aktivitas politik. Ada muncul istilah GOLPUT (Golongan Putih), Non Partisan, floating mass dan mungkin banyak lagi. Dalam tulisan ini, hanya akan disinggung tiga istilah tersebut, karena sering muncul di saat pemilihan umum.
GOLPUT singkatan dari Golongan Putih, bukan istilah kontradiktif dari Golongan Hitam, simbol dari kelompok jahat, sehingga GOLPUT itu golongan orang-orang baik. Bukan demikian maksudnya. Golongan putih dalam kasus politik, adalah mereka yang tidak memberikan pilihan atau suara (vote) dalam sebuah pemilihan, baik pemilihan legislatif, presiden, atau kepala daerah. Gol put muncul ketika proses pemilihan umum sudah selesai.
Dari hasil suara yang terkumpul, ada yang memilih atau memberi suara kepada calon A, B atau lainnya. Ketika ada surat suara yang tidak menunjukkan pilihan (tetapi tetap dimasukkan dalam kotak suara), maka mereka yang memasukkan surat itu disebut GolPut. Namun juga ada jenis GolPut lain, yakni yang sejak awak sebelum pemilihan dilakukan berniat dan berusaha “tidak akan memberikan suaranya”. Dengan demikian, ada model Gol Put yang disebabkan dia tidak hadir/turut serta dalam proses pemilihan, juga ada yang turut dalam proses tetapi tidak memberikan suaranya (atau kadang malah merusaknya).
Istilah berikutnya adalah NON PARTISAN. Kata NON berarti bukan, PARTISAN berasal dari Partisi yang berarti bagian atau komponen dari sesuatu. Seseorang atau sekelompok orang yang menjadi bagian atau komponen partai politik tertentu berarti dia adalah seorang PARTISAN. Bukti menjadi bagian atau komponen secara legal adalah adanya kartu anggota atau kedudukan dalam struktur resmi partai. Yang semi kultural adalah menjadi simpatisan, orang yang memberi simpati kepada partai tertentu dalam berbagai bentuk dan wujud. Istilah ini lebih sering dikatikan dengan partai politik tertentu.
Terakhir adalah FLOATING MASS (Masa Mengambang), berbeda dari dua sebelumnya, kelompok ini kurang tegas dalam sikapnya, masih ragu-ragu menentukan pilihan, apakah akan memilih partai A atau B, apakah akan memilih calon A atau B. Mereka mudah berubah, bisa jadi saat ini mereka akan memilih A, kemudian besoknya memilih B. Banyak alasan menjadi penjelasnya. Sikap tersebut bisa akibat perhitungan yang matang untuk menjatuhkan pilihan, atau karena sama sekali tidak mengetahui informasi yang cukup membantunya menentukan pilihan.
Seseorang yang Non Partisan, ia juga bisa menjadi seorang GolPut, ketika ia tidak memberikan suaranya dalam sebuah pemilihan, dan dia juga bukan bagian dari partai politik tertentu. Namun, seorang partisan, bisa juga menjadi GolPut, seperti seorang pengurus partai tertentu tidak memberikan suaranya dalam sebuah pemilihan. Bahkan dia juga bisa menjadi bagian dari masa mengambang, meski dia bagian partai tetapi tidak pernah jelas pilihannya (meski secara struktural sudah ditentukan).
Di saat musim pemilihan nanti, perhatikanlah orang-orang dengan berbagai tipe tersebut. Jika kurang jeli membedakan mereka, bisa berakibat kegegalan meraup suara yang diharapkan.( oleh: Sururi Arrumbani ).